Suara.com - Seorang pria Palestina ditembak mati pada hari Senin oleh polisi Israel setelah diduga menikam dua warga Israel di Yerusalem Timur yang diduduki
"Penyerang menembak dan membunuh," kata juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld, disadur dari Al Jazeera Selasa (25/5/2021).
Video yang beredar di media sosial menunjukkan pelaku sudah dalam kondisi terbaring tak bergerak dan ditutupi dengan kain.
Layanan ambulans Magen David Adom Israel mengatakan dua pria Israel berusia 20-an terluka dalam serangan itu, satu luka parah dan satu lagi menderita luka tusukan.
Baca Juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Imbau Masyarakat Tak Lebai Sikapi Isu Palestina
Di sebuah video yang beredar, salah satu korban masih mengenakan seragam angkatan udara Israel dan ada pisau yang masih menancap di bagian punggungnya.
"Tentara itu menerima perawatan medis di tempat kejadian dan dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan medis lebih lanjut," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian kejadian pasca gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Serangan itu terjadi setelah serangan selama 11 hari di Jalur Gaza oleh Israel yang menewaskan hampir 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Dua belas orang di Israel tewas dalam serangan roket.
Serangan itu berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir pada hari Jumat. Namun akhir pekan lalu, polisi Israel kembali menindak para pengunjuk rasa yang melempar batu di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Taqy Malik Kumpulkan Donasi Rp 1 Miliar untuk Palestina Dalam Satu Hari
Gencatan senjata yang dimediasi Mesir antara Israel dan Hamas memasuki hari ke empat pada Senin (24/5).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan
mengunjungi wilayah itu minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Israel, Palestina, Mesir dan Yordania.