Suara.com - Seorang Rabbi Yahudi Israel dari kelompok Neturei Karta menarik perhatian dunia karena menyebut zionis sebagai negara monster. Ia juga mengecam Israel atas konflik Gaza.
Menyadur Russia Today Senin (24/05), Rabbi Yisroel Dovid Weiss menjelaskan bahwa mereka adalah kelompok agama Yahudi Haredi yang memiliki arti 'Pelindung Kota' (Yerusalem).
"Zionisme adalah transformasi Yudaisme, dari agama, dari ketundukan kepada Tuhan, menjadi konsep material nasionalisme," jelasnya dan mengatakan, konsep itu tak bisa diterima karena untuk menciptakan nasionalisme, mereka menyingkirkan Tuhan.
"Kami diperingatkan oleh para nabi bahwa kami akan diusir dari tanah air dan itu terjadi dengan penghancuran bait suci [di Yerusalem] 2.000 tahun yang lalu."
Baca Juga: Ketua Partai Gelora Anis Matta : Bubarkan Negara Israel
"Kami tidak boleh kembali secara massal - ini adalah pengasingan yang diperintahkan oleh Tuhan - dan kami juga tidak memberontak terhadap negara mana pun tempat kami tinggal."
"Kami harus menjadi warga negara yang setia dan berdoa untuk kesejahteraan tanah yang menjadi tuan rumah kami. Kita juga tidak boleh berusaha untuk mengakhiri pengasingan."
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan Taurat - bagian sentral dari Alkitab Yahudi - sentimen ini mungkin cukup revolusioner.
Neturei Karta percaya bahwa mereka mengikuti kitab suci dan bahwa meninggalkan Palestina adalah tindakan Tuhan. Mereka juga ingin menjelaskan perbedaan mendasar antara seorang Israel dan seorang Yahudi.
"Tujuan [Zionis] adalah memiliki keadaan material dan apa pun yang menghalangi mereka. Taurat mengatakan jangan mencuri, 'jadi setiap konsep Zionisme melanggar Taurat."
Baca Juga: Muhammadiyah: Ada Keterikatan Sejarah dan Islam di Konflik Israel-Palestina
"Mereka tahu agama kami tidak meminta kami untuk mengangkat senjata dan mengambil alih tanah. Sebaliknya, kami dilarang."
“Zionis terus-menerus mencoba memasukkan Taurat ke dalam monster mereka yang disebut negara Israel. Mereka memiliki Kepala Rabbi tapi itu hanya hiasan jendela, mereka memberi stempel apa pun yang dilakukan Israel dan menciptakan aura kesucian."
Israel dibentuk pada tahun 1948 dan tahun berikutnya diterima di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ada narasi yang menggema tentang cara Israel merebut tanah orang Palestina.
Israel kini jadi negara modern dengan tentara yang tangguh dan industri teknologi yang sukses. Namun, caranya memperlakukan rakyat Palestina membuatnya selalu kritik.