Gagalkan Penyerangan Imam Masjidil Haram, Petugas Ini Disebut Pahlawan

Senin, 24 Mei 2021 | 17:16 WIB
Gagalkan Penyerangan Imam Masjidil Haram, Petugas Ini Disebut Pahlawan
Tangkapan layar pria berpakaian ihram diamankan petugas keamanan saat hendak menyerang khotib salat Jumat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat (21/5/2021). [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas keamanan yang menggagalkan aksi penyerangan seorang imam di Masjidil Haram diberi predikat pahlawan oleh warganet atas keberaniannya.

Menyadur Arab News, Senin (24/5/2021) serangan itu terjadi saat shalat hari Jumat dan disiarkan langsung di televisi.

Polisi yang menyelidiki insiden tersebut kemudian mengungkapkan bahwa penyerang mengaku sebagai "Calon Imam Mahdi (Mesias)."

Petugas keamanan bernama Mohammed Al-Zahrani dengan berani mencegat pria itu dan menjatuhkannya ke lantai.

Baca Juga: Viral Pria Ngamuk Pom Bensin Tutup Pas Salat Jumat, Pegawai Kabur

Setelah pelaku jatuh dan berhasil ditahan oleh Al-Zahrani, pria itu dikeluarkan dari masjid dengan bantuan petugas lainnya.

Setelah melakukan aksi penyelamatan, Al-Zahrani dielu-elukan sebagai "pahlawan". Ia berterima kasih kepada warga Saudi atas dukungannya di media sosial.

Mengenakan kain ihram, penyerang langsung mencoba menikam Sheikh Bandar Baleelah, salah satu imam Masjidil Haram saat menyampaikan khotbah Jumat.

Investigasi awal oleh polisi mengungkapkan bahwa pelakunya adalah warga negara Saudi berusia 40 tahun, menurut surat kabar Al-Watan.

Pada Maret lalu, seorang pria terekam memegang pisau berjalan di antara para jamaah yang meneriakkan slogan-slogan ekstremis. Dia dipukul dengan kursi dan dihentikan oleh jamaah dan petugas keamanan.

Baca Juga: Viral Pria Berpeci Ngamuk Pom Bensin Tutup saat Sholat Jumat: Bajingan!

Peristiwa kekerasan paling terkenal terjadi pada 1979, ketika Juhaiman Al-Otaibi dan saudara iparnya Mohammed Al-Qahtani, yang mengaku sebagai Mahdi, menyandera ratusan peziarah di Masjidil Haram.

Serangan besar-besaran diluncurkan untuk menyergap pelaku, mengakibatkan kematian "Mesias" dan ratusan pengikutnya. Pemimpin gerombolan itu, Juhaiman, ditangkap dan kemudian dieksekusi karena kejahatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI