Pekan Depan, DPR Raker dengan Menag Tanyakan Kepastian Ibadah Haji 2021

Senin, 24 Mei 2021 | 14:27 WIB
Pekan Depan, DPR Raker dengan Menag Tanyakan Kepastian Ibadah Haji 2021
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut [Tangkapan layar Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi VIII DPR segera melakukan pertemuan dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada pekan depan. Pertemuan itu akan dilangsungkan dalam rapat kerja membahas persoalan ibadah haji 2021.

"Kita akan raker dengan menteri agama tanggal 31 Mei hari Senin depan," kata Yandri di Kompleks Parlemen DPR, Senin (24/5/2021).

Salah satu agenda raker tersebut ialah untuk mengkonfirmaai terkait kabar Arab Saudi yang memberikan kesempatan bagi 60 ribu calon jemaah haji di seluruh dunia untuk berangkat ke tanah suci pada tahun ini.

Dari jumlah tersebut, Yandri ingin memastijan berapa kuota jemaah haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi bagi jemaah di Indonesia.

Baca Juga: Tanyakan Pelaksanaan Haji, Menteri Retno Dekati Menlu Arab Saudi di PBB

"Pertanyaannya, apakah Indonesia dapat undangan nggak, apakah calon jemaah haji kita berkesempatan berangkat atau enggak, ini yang belum," kata Yandri.

Begitu pula denga permasalahan vaksin sebagai syarat berangkat haji bagi jemaah.

Diketahui Arab Saudi mengharuskan jemaah yang berangkat sudah divaksin dengan vaksin yang bersertifikat dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Termasuk vaksinnya. Vaksin kita kan pakai Sinovac, sementara Saudi tidak mengakui Sinovac," kata Yandri.

Dekati Menlu Arab Saudi

Baca Juga: DPR dan Pemerintah Tunggu Kepastian Ibadah Haji dari Kerajaan Arab Saudi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir di sela-sela agenda Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Jumat (21/5/2021).

Retno menyebut sejauh ini belum ada lampu hijau dari Arab Saudi untuk membuka pintu ibadah haji bagi jemaah dari Indonesia karena situasi pandemi Covid-19.

"Khusus dengan Menlu Arab Saudi, saya kembali meminta informasi mengenai pelaksanaan haji tahun ini. Menlu Saudi menyampaikan pembahasan masih terus dilakukan untuk pengaturan haji tahun ini," kata Retno dalam jumpa pers virtual, Jumat (21/5/2021).

Tahun lalu, Arab Saudi hanya mengizinkan sejumlah kecil jemaah haji yang tinggal di negara tersebut dan memenuhi kriteria tertentu.

Jemaah yang berhasil mendapatkan izin dipilih secara acak melalui sistem undian otomatis, tanpa keterlibatan manusia, menurut Menteri Haji dan Umrah.

Jemaah tersebut juga diharuskan mengisolasi diri di rumah tujuh hari sebelum tiba di Mekah, sebagai bagian dari persyaratan untuk ikut menunaikan ibadah haji. Para peserta kemudian dikarantina di hotel yang ditentukan hingga dimulainya haji.

Jemaah dibawa dalam kelompok yang ditentukan setiap hari sementara setiap 50 orang didampingi oleh seorang pemimpin kesehatan.

Otoritas juga menerjunkan petugas untuk memastikan langkah-langkah keamanan, termasuk mengenakan masker dan jarak sosial, dilaksanakan setiap saat.

Mereka akan melakukan skrining visual, mengisi formulir tindak lanjut di bus, mengawasi komitmen jemaah untuk menaati langkah-langkah pencegahan dan melaporkan setiap gejala yang ditemui.

Pemerintah Arab Saudi juga membagikan perangkat ibadah yang terdiri dari sajadah dan pakaian khusus yang sudah disterilkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI