Tanggapan dari Timur Tengah
Konflik selama 11 hari itu telah menewaskan sekitar 243 warga Palestina di Gaza dan 12 orang di Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa konflik itu menimbulkan "kerusakan maksimum pada Hamas dengan sedikit korban di Israel."
Netanyahu mengatakan Israel diserang secara tidak beralasan oleh Hamas. Sedangkan Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riad Al-Malki mengatakan gencatan senjata "sama sekali tidak cukup."
Berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan PBB tentang konflik, diplomat itu mengatakan gencatan senjata ini tidak membahas masalah inti yang memulai terjadinya kekerasan.
Al-Malki juga mengecam "penodaan" terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem oleh tentara Israel, dan kebijakan Israel mengusir warga Palestina dari rumah mereka. Iran memuji gencatan senjata sebagai "kemenangan bersejarah" Palestina atas Israel.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta umat Islam di negara lain untuk menekan pemerintah mereka agar mendukung warga Palestina.
"Negara-negara muslim harus dengan tulus mendukung rakyat Palestina, lewat militer ... atau dukungan keuangan ... atau dalam membangun kembali infrastruktur Gaza," kata Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan.
Turki juga menyambut baik gencatan senjata itu, tetapi mengatakan bahwa Israel juga harus mencabut "pengepungan yang tidak manusiawi" di Gaza.
Baca Juga: Israel Serbu Lalu Tangkap 23 Warga Palestina di Tepi Barat
"Untuk mencegah terulangnya rasa sakit dan air mata yang terlihat di Palestina, Israel harus bertanggung jawab di panggung internasional atas kejahatan yang dilakukannya," kata Kementerian Luar Negeri Turki. ae/yp (AFP, dpa)