Menteri LHK Dorong Generasi Milenial Jadi Green Leadership

Senin, 24 Mei 2021 | 11:05 WIB
Menteri LHK Dorong Generasi Milenial Jadi Green Leadership
Menteri LHK, Siti Nurbaya. (Dok: KLHK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mendorong generasi milenial untuk menjadi Green Leadership. Sebab, persoalan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta kehutanan di Indonesia sangat kompleks dan memerlukan perhatian dari semua elemen bangsa, termasuk generasi muda.

“Kita membutuhkan generasi penerus sebagai pengelola lingkungan hidup dan kehutanan kedepan, yang dibekali pendidikan, pengetahuan dan leadership (kepemimpinan). Mereka adalah awal dari potensi untuk membangun dan menjaga lingkungan hidup, sebagai generasi muda yang mencintai Indonesia," ujar Siti Nurbaya saat membuka acara sekaligus menjadi pembicara pada Program Pendidikan Green Leaders yang digagas Institut Hijau Indonesia, di Jakarta, Minggu, (23/5/2021).

Green Leadership (Kepemimpinan Hijau) adalah kemampuan dari seorang individu pemimpin dalam menentukan kebijakan yang pro lingkungan dan dapat mempengaruhi serta memobilisasi individu lain dalam organisasi untuk mendukung kebijakan pro lingkungan tersebut.

Kualitas lingkungan akan menentukan masa depan, karena akan berdampak terhadap kualitas hidup manusia, seperti ekonomi, ketahanan pangan, dll. Selain itu, pengetahuan yang dimiliki, teknologi, perilaku serta komitmen juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan dan kualitas interaksi dengan lingkungan, dimana generasi muda saat ini sebagai penentu.

"Sebagai negara yang sedang menikmati bonus demografi, Indonesia kini memiliki jumlah anak muda potensial penggerak perubahan yang sangat banyak," imbuhnya.

Berdasarkan statistik, dari 270 juta penduduk Indonesia, sekitar 25,87 persen adalah generasi milenial (usia sekarang 24 – 39 tahun) dan 27,94 persen adalah generasi Z (usia 8 – 23 tahun). Potensi yang mereka miliki berupa idealisme, mobilitas tinggi dan dinamis, kepedulian dan kesetiakawanan sosial, inovatif dan kreatif serta keberanian dan keterbukaan, dapat dimaksimalkan untuk menjadi penggerak pelestarian sumber daya alam dan lingkungan Indonesia kedepan.

“Di era sekarang, generasi X (usia sekarang 40 – 55 tahun) pada umumnya merupakan pemimpin puncak di berbagai organisasi/perusahaan, generasi milenial sebagai manajemen madya dan generasi Z menjadi angkatan kerja baru”, ungkap Siti Nurbaya.

Sebagai generasi penentu, Siti Nurbaya mengatakan, generasi muda dapat terlibat langsung dalam aksi nyata upaya pelestarian lingkungan. Misalnya, peran dalam pengelolaan sampah dan limbah, generasi muda dapat bergerak bersama-sama menjadi ecopreneur, menerapkan konsep Sirkular Ekonomi, serta dapat mendorong upaya pengelolaan sampah dan limbah berkelanjutan.

“Generasi muda dapat berperan dalam penerapan gaya hidup minim sampah, dengan mulai belanja tanpa kemasan, tolak dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai, pilah sampah dari rumah, dan selalu habiskan makanan serta komposkan sisa-sisa makanan”, jelas Siti Nurbaya.

Baca Juga: KLHK Siap Implementasikan NUTEC Plastic untuk Tekan Sampah Plastik

Selain itu, dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, generasi muda juga dapat berpartisipasi dengan terus menanam dan memelihara pohon. Dalam hal Penegakan Hukum LHK, Generasi milenial dapat berperan sebagai Agent of Change. Mereka dapat berperan aktif dalam diskusi terbuka; Kampanye melalui Media Sosial; Pengawasan sosial; Agent of Iron Stock; serta Penyampaian informasi dalam pengelolaan lingkungan hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI