Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat sedikitnya sudah ada 10 klaster kegiatan Ramadan dan Idul Fitri yang terdeteksi di Pulau Jawa hingga 23 Mei 2021 dengan jumlah total warga positif Covid-19 sebanyak 369 orang
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut orang-orang yang terinfeksi dalam 10 klaster ini berasal dari kegiatan tarawih, halal bihalal lebaran, hingga pemudik.
"Ada klaster yang mulai bermunculan, pertama kali klaster tarawih, salah satunya di Pati, Malang, Banyuwangi, di Banyumas bahkan ada di 3 lokasi desa, dengan berbagai macam jumlah penularan orangnya, paling banyak di Banyuwangi," kata Dewi dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Minggu (23/5/2021).
Dewi merinci, klaster tarawih ada di Desa Tanggeran, Banyumas sebanyak 7 positif; desa Karangcegak, Banyumas (33 positif); Desa Pekaja, Banyumas (45 positif); Dusun Yudomulyo, Banyuwangi (62 positif, 6 meninggal); Tlogomas, Malang (21 positif); dan RSS Sidokerjo, Pati (56 positif).
Baca Juga: Kematian Covid-19 di Indonesia Diprediksi 2,5 Kali Lipat dari Data Resmi
"Kemudian klaster halal bihalal ini baru bermunculan usai lebaran, pertama di Jakarta di Cilangkap, kita harus antisipasi terkait kenaikan klaster keluarga dalam beberapa pekan ke depan karena halal bihalal," ucapnya.
Klaster halal bihalal pasca lebaran itu terdeteksi ada 51 orang positif Covid-19 di RT 3 Cilangkap dan 30 orang di RT 6 Cilangkap, Jakarta Timur, angka ini masih bisa bertambah seiring perkembangan tracing.
"Kemudian pemudik, sempat terjadi di Pati ada 39 orang positif, lalu klaster pelaku perjalanan di Griya Melati Bogor ada 25 warga positif," sambungnya.
Dewi menginstruksikan pemerintah daerah bersama satgas covid-19 setempat untuk segera melakukan penguatan 3T; testing, tracing, dan treatment terhadap warganya dalam beberapa pekan ke depan pasca lebaran.
"Jumlah testing jangan dikurangi, tracing ini yang sangat penting, kalau positif lakukan karantina terpusat, isolasi mandiri harus diawasi ketat," tutur Dewi.
Baca Juga: Keluarga Pasien Covid-19: Penanganan Corona di Tanjungpinang Amburadul
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Satgas Covid-19 di lingkungan terkecil bisa menerapkan micro lockdown dengan menutup satu kawasan kecil di tingkat RT/RW jika terdapat minimal lima orang positif Covid-19.
Dengan mikro lockdown akan mempermudah tenaga kesehatan melakukan tracing massal terhadap satu lingkungan yang termasuk kontak erat dengan suspek covid-19.