Suara.com - Sebanyak 104 warga dinyatakan positif Covid-19 karena diduga tertular saat interaksi di Hari Raya Idul Fitri 1442 H lalu di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pemerintah setempat langsung mengambil kebijakan lockdown skala mikro.
Pantauan Suara.com, lockdown dilakukan di hanya RT 3 saja. Sejumlah akses jalan keluar dan masuk warga pun ditutup dengan portal. Tak hanya itu, dipasang juga spanduk yang memberitahukan saat ini wilayah tersebut sedang dilockdown.
Sejumlah warga pun terlihat berjaga di depan portal tersebut. Disediakan pula hand sanitizer bagi warga yang ingin keluar dan masuk lingkungan.
Selain itu, dilakukan juga pengecekan suhu untuk warga yang ingin masuk. Nantinya jika suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius, maka akan dilarang untuk masuk atau diminta untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan setempat.
Baca Juga: Puluhan Warga Positif Covid-19, Satu Kampung di Garut Lockdown
Larang Ojol Masuk
Warga yang boleh masuk juga hanya yang memang tinggal di RT itu saja. Bagi orang luar, akan didata dan diperketat. Bahkan untuk ojek online tidak diperkenankan masuk. Jika ingin mengantar makanan dan barangnya boleh sampai di depan gerbang dan menitipkannya ke petugas yang berjaga.
Saat ini, ada 10 orang anak-anak yang menjalani isolasi mandiri. Sisanya sudah dipindah ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan ke Rumah Sakit bagi lansia.
Warga sekitar juga terlihat bergotong-royong selama penerapan lockdown lokal ini. Didirikan posko untuk penerimaan bantuan logistik dan pelaporan kesehatan.
Di pos itu juga nantinya akan dikumpulkan makanan bagi para pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Selanjutnya asupan konsumsi dan logistik diantar ke rumah pasien masing-masing.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Meroket, Riau Berada di Posisi 3 Nasional
Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio mengatakan ada penambahan sebanyak 23 pasien dari sebelumnya pasien yang terdata adalah 81 orang.
Fajar mengatakan pihaknya mendapatkan jumlah pasien positif ini setelah melakukan swab test kepada 691 warga yang tinggal di wilayah yang sama.
"Per hari ini total yang positif Covid-19 di RT 3 RW 3 ada 104 pasien dari 691 warga. Dari sekitar 200-an KK (Kepala Keluarga)," ujar Fajar, Minggu.
Lockdown 14 Hari
Setelah membludaknya kasus corona pada 18 Mei lalu, pihaknya bersama aparat setempat sudah melakukan micro lockdown. Pergerakan masyarakat dibatasi dan pintu keluar-masuk warga ditutup.
"Lockdown 14 hari dari tanggal 18 Mei. Jadi sampai 2 Juni," tuturnya.
Menurutnya penyebab awal penularan Covid-19 terjadi karena interaksi saat lebaran. Salah satu keluarga berinteraksi dengan warga sekitar padahal salah seorang di antaranya tidak diketahui sedang terjangkit Covid-19.
"Satu keluarga besar, satu kampung pada saat hari raya mereka interaksi. Kebetulan tidak tahu ada yang sakit, sakit bawaan atau asma. Yang bersangkutan juga tidak tahu sehingga masih berinteraksi dan penyebarannya cepat," pungkasnya.