Bertambah Lagi, Pasien Covid Klaster Lebaran di Cipayung Tembus 104 Orang

Minggu, 23 Mei 2021 | 15:48 WIB
Bertambah Lagi, Pasien Covid Klaster Lebaran di Cipayung Tembus 104 Orang
Warga di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang menerapkan lockdown. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur kembali bertambah. Klaster corona yang muncul diduga karena interaksi saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H kemarin ini menjadi 104.

Hal ini dikatakan oleh Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio di lokasi. Artinya ada penambahan sebanyak 23 pasien dari sebelumnya pasien yang terdata adalah 81 orang.

Fajar mengatakan pihaknya mendapatkan jumlah pasien positif ini setelah melakukan swab test kepada 691 warga yang tinggal di wilayah yang sama.

Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio saat di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap yang menerapkan lockdown karena kasus klaster lebaran warga. (Suara.com/Fakhri)
Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio saat di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap yang menerapkan lockdown karena kasus klaster lebaran warga. (Suara.com/Fakhri)

"Per hari ini total yang positif Covid-19 di RT 3, RW 3 ada 104 pasien dari 691 warga. Dari sekitar 200-an KK (Kepala Keluarga)," ujar Fajar, Minggu (23/5/2021).

Baca Juga: Polisi Ponorogo Belum Tuntaskan Kasus Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19

Setelah membludaknya kasus corona pada 18 Mei lalu, pihaknya bersama aparat setempat sudah melakukan micro lockdown. Pergerakan masyarakat dibatasi dan pintu keluar-masuk warga ditutup.

"Lockdown 14 hari dari tanggal 18 Mei. Jadi sampai 2 Juni," tuturnya.

Warga di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang menerapkan lockdown. (Suara.com/Fakhri)
Warga di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang menerapkan lockdown. (Suara.com/Fakhri)

Menurutnya, penyebab awal penularan Covid-19 terjadi karena interaksi saat lebaran. Salah satu keluarga berinteraksi dengan warga sekitar padahal salah seorang di antaranya tidak diketahui sedang terjangkit Covid-19.

"Satu keluarga besar, satu kampung pada saat hari raya mereka interaksi. Kebetulan tidak tahu ada yang sakit, sakit bawaan atau asma. Yang bersangkutan juga tidak tahu sehingga masih berinteraksi dan penyebarannya cepat," pungkasnya.

Baca Juga: 1 RT di Cipayung Lockdown Lokal, Dugaan Sementara Akibat Interaksi Lebaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI