Pihak berwenang Kongo mendesak semua pemilik pompa bensin untuk mengosongkan demi menghindari kemungkinan ledakan.
Dokter juga diminta untuk tidak meninggalkan kota tetapi tetap siaga karena pasien akan dievakuasi ke fasilitas kesehatan.
“Masyarakat harus mengikuti instruksi dari koordinator perlindungan sipil provinsi, sesuai dengan rencana kontinjensi yang ada,” kata Ndima.
Pengamat gunung berapi sebelumnya mengatakan mereka menganalisis situasi setelah aktivitas Nyiragongo meletus dengan mengamati dengan percikan merah yang terlihat dari kawah.
Sedikitnya 250 orang tewas ketika Nyiragongo terakhir kali meletus pada 2002 dan 120.000 kehilangan tempat tinggal setelah lahar mengalir ke Goma. (Sumber: Anadolu)