170 Jurnalis Palestina Jadi Korban Serangan Israel di Gaza

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 23 Mei 2021 | 07:51 WIB
170 Jurnalis Palestina Jadi Korban Serangan Israel di Gaza
Asap mengepul saat bom udara dijatuhkan di Menara Jala selama serangan udara Israel di kota Gaza, Palestina, pada (15/5/2021). [Mahmud Hams / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya 170 jurnalis Palestina terluka dan 33 organisasi dan perusahaan media dibom selama serangan militer Israel di Jalur Gaza, menurut Sindikat Jurnalis Palestina (PJS).

"Kantor 33 organisasi media dihancurkan selama serangan Israel di Gaza," kata ketua PJS Nasser Abu Bakr, kepada Anadolu Agency, pada Sabtu (22/5/2021).

Sebanyak 100 jurnalis terluka dalam serangan di Tepi Barat dan Yerussalem Timur, dan 70 lainnya terluka dalam serangan di wilayah lainnya.

"Sekitar 100 jurnalis lainnya menderita luka-luka selama serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur," kata Abu Bakr.

Baca Juga: Peduli Palestina, Sekda Kumpulkan Donasi dan Sumbang Ambulans

Dia menambahkan jurnalis menderita luka akibat pecahan peluru, pemukulan dan menghirup gas.

Pada Jumat, PJS mengatakan seorang jurnalis Palestina Yousef Abu Hussein tewas dalam serangan udara Israel di rumahnya di Jalur Gaza.

“PJS, bekerja sama dengan jurnalis internasional, sedang menyusun file tentang kejahatan Israel terhadap jurnalis untuk dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional,” kata Abu Bakar.

Hingga Sabtu, setidaknya 279 warga Palestina tewas, termasuk 69 anak-anak dan 40 wanita, dan 1.910 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Dua belas orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.

Baca Juga: Tegang, Paspampres Todong Senjata Pengawal Perdana Menteri Israel

Selama serangan Israel, beberapa gedung bertingkat yang menampung puluhan kantor media asing, termasuk Associated Press dan Aljazeera TV, dihancurkan.

Pertempuran itu, yang paling sengit dalam beberapa tahun terakhir, dihentikan pada hari Jumat di bawah gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir. (Sumber: Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI