Joe Biden Janji Akan Bangun Kembali Gaza, Namun Tetap Jaga Keamanan Israel

Sabtu, 22 Mei 2021 | 18:32 WIB
Joe Biden Janji Akan Bangun Kembali Gaza, Namun Tetap Jaga Keamanan Israel
Bola api meletus dari Menara Jala dalam serangan udara Israel di Kota Gaza, Gaza, Palestina, pada (15/5/2021). [Mahmud Hams / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joe Biden berjanji akan membantu untuk membangun kembali Gaza setelah hancur karena serangan Israel selama 11 hari.

Menyadur Channel News Asia, Sabtu (22/5/2021) Presiden Amerika Serikat tersebut juga mengatakan jika menciptakan negara Palestina bersama Israel adalah "satu-satunya jawaban" untuk konflik tersebut.

Biden juga mengungkapkan jika dia telah mengatakan kepada Israel untuk menghentikan "pertempuran antarkomune" di kota Yerusalem.

Namun Joe Biden juga menekankan jika dia tidak merubah komitmennya untuk menjaga keamanan Israel dan menegaskan "tidak akan ada perdamaian" sampai kawasan itu "dengan tegas" mengakui keberadaan Israel.

Baca Juga: Cerita Bung Karno Tolak Tanding Bola dengan Israel di Asian Games

"Tidak ada pergeseran komitmen saya terhadap keamanan Israel, titik, tidak ada pergeseran, tidak ada sama sekali," katanya.

"Tapi saya beri tahu ada pergeseran apa. Pergeserannya adalah kita masih membutuhkan solusi dua negara. Itu satu-satunya jawaban, satu-satunya jawaban," kata Biden.

Gagasan solusi dua negara menjadi landasan diplomasi internasional selama beberapa dekade dengan tujuan untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

Solusi dua negara tersebut ialah Palestina berdaulat di samping Israel dan Yerusalem sebagai ibu kota bersama kedua negara itu.

Rencana perdamaian Timur Tengah yang dirancang oleh penasihat dan menantu Trump, Jared Kushner, dianggap menyediakan solusi dua negara.

Baca Juga: Pertikaian Palestina-Israel Menjalar ke Sekolah di Indonesia

Tapi cetak biru dari rencana tersebut memberikan gambaran jika Palestina memiliki kedaulatan terbatas dan Israel menjaga keamanan atas negara itu.

Rencana itu ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin Palestina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI