Sedang Marak! Pria Pakai Payudara Palsu Menipu via Phone Sex, Dapat Rp 40 M

Sabtu, 22 Mei 2021 | 18:23 WIB
Sedang Marak! Pria Pakai Payudara Palsu Menipu via Phone Sex, Dapat Rp 40 M
Ilustrasi smartphone (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di China tertipu puluhan juta akibat telepon seks yang dilakukannya ternyata dengan seorang wanita palsu.

Menyadur The Sun, Sabtu (22/5/2021) pelaku yang juga merupakan seorang pria meraup untung hingga Rp 40 miliar dari hasil kejahatannya tersebut.

Menurut laporan polisi di China, pelaku mengelabui korban seolah ia adalah seorang wanita seksi dengan mengenakan payudara palsu dan make up.

Pelaku awalnya 'menjajakan dirinya' di situs berbagi video yang kemudian berkenalan dengan korban dan akhirnya merekam adegan tidak senonoh.

Baca Juga: Orang Kepercayaannya Tewas Setelah Disuntik Obat China, Kim Jong Un Ngamuk!

Pelaku memaksa korban untuk telanjang saat mereka mengobrol di aplikasi tersebut dan diam-diam merekamnya.

Pelaku kemudian menggunakan rekaman tersebut sebagai alat untuk memeras korban yang dilaporkan meraup hingga 2 juta poundseterling atau sekitar Rp 40 miliar.

Polisi telah mengeluarkan peringatan resmi kepada orang-orang yang mengambil bagian dalam kejahatan tersebut, yang dilaporkan menyebar seperti api di seluruh negeri.

Polisi bahkan mempublikasikan video di jaringan media sosial Tiongkok Weibo untuk membuat orang-orang mengetahui teknik yang digunakan para penipu agar tidak terjadi hal serupa.

Dalam video tersebut, petugas menunjukkan bagaimana penipu berpakaian seperti "wanita palsu" dan untuk menunjukkan betapa realistis penampilan mereka.

Baca Juga: China Catat 24 Kasus Baru Covid-19, Semuanya dari Luar Negeri

Dalam video tersebut, pelaku dengan cekatan memasang payudara palsu lengkap dengan bra dan pakaian dalam untuk menarik korban.

Seorang polisi terdengar dalam video tersebut untuk tidak melakukan obrolan secara telanjang. "Guys, jangan mengobrol dengan telanjang. Itu penipuan." tegasnya.

Video itu awalnya diposting di provinsi Zhejiang timur dan kemudian dibagikan oleh akun sosial polisi di seluruh China.

Dalam enam bulan pertama tahun 2020, Departemen Keamanan Umum Guangdong menerima lebih dari 9.000 keluhan pemerasan terkait dengan apa yang disebut "obrolan telanjang".

Setidaknya 10 geng pemerasan terpisah telah diidentifikasi dan 86 pelaku telah ditangkap, menurut laporan polisi. Setidaknya 2.000 korban telah diidentifikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI