10 Ribu Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal Pasca Serangan Israel

Sabtu, 22 Mei 2021 | 16:24 WIB
10 Ribu Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal Pasca Serangan Israel
Potret Ibu berhadapan dengan militer Israel [Terkini.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan ratusan warga Palestina meninggal dunia karena serangan Israel di jalur Gaza. Selain itu, warga Palestina pun terpaksa harus pergi dari tempat tinggalnya yang hancur terkena serangan roket.

Direktur Timur Tengah Direktorat Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Bagus Hendraning Kobarsyih, mengatakan serangan Israel di Gaza menewaskan 230 orang termasuk 65 anak-anak dan 39 perempuan. Sementara itu, 1.900 orang luka-luka termasuk tenaga medis dan tidak sedikit pula warga Palestina yang kehilangan rumahnya.

"Sekitar 10 ribu orang harus meninggalkan tempat tinggalnya karena tempat tinggalnya hancur, ya, mereka harus ke luar dari situ," tutur Bagus dalam diskusi bertajuk Membaca Masa Depan Palestina secara virtual, Sabtu (22/5/2021).

Selain di Gaza, serangan Israel di Tepi Barat juga menewaskan 29 orang dan 1.700 orang luka-luka.

Baca Juga: Apa Itu Gencatan Senjata dan Kaitannya dengan Konflik Palestina dan Israel

Bagus menceritakan kalau serangan Israel terjadi diawali dengan adanya gelombang protes warga Palestina terhadap pembatasan masjid Al Aqsa.

Selain itu, mobilitas warga Palestina juga sempat dipersulit karena adanya barikade kelompok Yahudi esktrim dibantu oleh aparat keamanan Israel di kota tua Gerbang Damaskus di kawasan Yerussalem Timur pada awal Ramadan.

Warga Palestina tentu melayangkan protes karena mereka memiliki tradisi berkumpul untuk berdiskusi santai selepas salat Tarawih di wilayah itu.

"Mereka bahkan melakukan intimidasi, melarang, mempersulit bahkan meniupkan semangat anti Arab," ujarnya.

Gelombang protes juga didukung dalam penantian putusan Mahkamah Agung Israel mengenai pengusiran 40 warga Palestina di kawasan Syekh jarrah, Yerusalem Timur.

Baca Juga: Sosok Berjasa di Balik Gencatan Senjata Israel-Palestina

Selang 11 hari terjadi serangan dari Israel dan sebaliknya, akhirnya keduanya sepakat untuk melakukan gencatan senjata tepat pada Jumat, 21 Mei 2021.

Karena genjatan senjata itu, warga Palestina sempat merayakannya dengan berkumpul di jalan. Euforia warga Palestina tersebut sempat menjadi perhatian bagi kepolisian Israel yang kembali masuk dengan alasan keamanan.

"Sampai sekarang menurut informasi juga bahwa di Tepi Barat itu juga masih diisolir oleh aparat keamanan Israel dengan alasan keamanan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI