Suara.com - Keluarga tersangka kasus sate beracun, Nani Aprilliani Nurjaman (25), akhirnya datang ke Bantul. Selain bertemu Nani, keluarga yang datang dari Majalengka itu juga bertemu keluarga almarhum Naba. Naba korban salah sasaran yang meninggal usai makan sate beracun kiriman Nani.
"Kemarin sore setelah dari Polres Bantul, keluarga dan pengacara tersangka datang ke rumah Pak Bandiman [bapak dari Naba]," kata pengacara Bandiman, Chandra Siagian, dalam laporan Solopos.com, Jumat (21/5/2021).
Chandra menambahkan keluarga tersangka yang datang terdiri atas ayah, ibu, dan juga kepala desa di tempat tinggal Nani di Majalengka. Pada pertemuan tersebut, keluarga menyampaikan permintaan maaf atas perilaku Nani yang menewaskan Naba.
"Mereka cukup lama di tempat pak Bandiman. Dari jam 5 sore sampai jam 8 malam. Keluarga didampingi pengacara tersangka dan mereka menyampaikan permintaan maaf kepada pak Bandiman," kata Chandra.
Baca Juga: Menyeberang di Simpang Paseban Bantul, Pemotor Retak Tulang Dihantam Pickup
Ia mengungkapkan pengacara yang mendampingi keluarga dan tersangka adalah pengacara asal Bantul, yakni Ari Fajar. Selain itu, Chandra mengaku tidak mempermasalahkan adanya pergantian pengacara, dari inisial A diganti Fajar.
"Kan, itu hak tersangka [pergantian pengacara]. Kelihatannya pengacaranya pak Fajar [Ari Fajar] ya, asal Bantul," kata Chandra.
Nani ditangkap polisi pada 30 April 2021 jam 23.00 WIB di rumahnya, Cepokojajar, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.
Nani ditetapkan menjadi tersangka setelah mengirim satai beracun kepada salah satu penyidik Polresta Jogja, Aiptu Tomy, yang beralamat di Villa Bukit Asri, Kasihan, Bantul.
Satai dikirimkan lewat jasa ojek online yang dipesan secara offline. Namun, satai mengandung sianida itu justru merenggut nyawa Naba, 10, anak Bandiman, driver ojek online yang bertugas mengantar makanan ke ruman Tomy.
Baca Juga: Buru Sosok R Kasus Sate Beracun, Polisi Kumpulkan Fakta Baru