Suara.com - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas melakukan kunjungan ke Israel, di tengah meningginya tensi konflik bersenjata dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza Palestina.
Dalam kunjungannya tersebut, Heiko Maas menegaskan Israel berhak membela diri atas serangan roket Hamas.
"Israel berhak membela diri dari serangan besar-besaran dan tidak dapat diterima," kata Heiko Maas seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (21/5/2021).
Heiko Maas menegaskan, solidaritas Jerman kepada Israel tidak hanya terbatas pada kata-kata.
Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Ribuan Orang Unjuk Rasa di Titik Nol Kilometer
Selama kunjungan sehari, Menlu Maas bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para menteri lainnya, untuk membicarakan krisis Israel - Palestina.
Dia juga akan membahas kemungkinan apa yang dapat dilakukan komunitas internasional untuk mempromosikan gencatan senjata.
"Selama ada negara dan kelompok yang mengancam Israel dengan kehancuran, (Israel) harus mampu melindungi penduduknya. Jerman akan terus memberikan kontribusi untuk memastikan bahwa hal ini tetap terjadi," kata Heiko Maas saat bertemu Menlu Israel Gabi Ashkenazi.
Jerman serukan gencatan senjata
"Kami mendukung upaya internasional untuk gencatan senjata, dan yakin bahwa kekerasan harus diakhiri secepat mungkin demi kepentingan rakyat. Saya juga ingin menyerukan itu di sini pada hari ini," kata Heiko Maas.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina, Dukun Nusantara Kirim 1 Juta Jin Serang Israel
"Faktanya, kami melihat bahwa Hamas kembali menembakan rudal ke selatan Israel, sejak kami tiba di sini di Tel Aviv, dan bagi kami ini merupakan indikasi betapa seriusnya situasi yang dihadapi warga Israel," lanjutnya.
Heiko Maas juga berbicara tentang penderitaan rakyat di kedua sisi: "Jumlah korban meningkat dari hari ke hari. Itu juga sangat mengkhawatirkan kami, dan untuk alasan itu kami mendukung upaya internasional untuk gencatan senjata."
Menlu Jerman ini menambahkan: "Kami juga ingin melihat melampaui situasi saat ini. Kami yakin bahwa kehidupan dalam keamanan dan perdamaian hanya akan mungkin dalam jangka panjang jika Israel dan Palestina di kedua sisi dapat hidup dalam penentuan nasib sendiri."
Menlu Israel Gabi Ashkenazi menanggapi: "Fakta bahwa Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas sekarang mengunjungi Israel sementara sirene dibunyikan adalah tanda paling jelas dari solidaritas dan persahabatan Israel-Jerman."
Ashkenazi mengatakan lebih lanjut, Israel "berterima kasih atas dukungan Jerman sejak awal perang" dan mengutuk Hamas.
Setelah pertemuan dengan para pejabat Israel, Heiko Maas juga dijadwalkan bertemu secara terpisah dengan Presiden otonomi Palestina Mahmoud Abbas.
Merkel: Hamas harus dilibatkan dalam upaya perdamaian
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dalam sebuah forum tentang Eropa di Berlin hari Kamis (20/5), Israel memiliki hak untuk membela diri. Pada saat yang sama dia menekankan pentingnya upaya diplomasi untuk menghentikan saling serang.
"Tentu saja harus ada pembicaraan tidak langsung dengan Hamas," kata Merkel di forum tersebut, dan menyebutkan bahwa Mesir dan negara-negara Arab lain telah berbicara dengan Hamas.
"Tentu saja Hamas harus diikutsertakan karena tanpa Hamas tidak akan ada gencatan senjata," tegas Merkel.
Dia juga menekankan tidak memiliki toleransi terhadap tidakan antisemitisme di Jerman. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan Kamis pagi, pembicaraan dengan mediator mengenai gencatan senjata sedang berlangsung, dan memperkirakan bahwa gencatan senjata dapat dicapai dalam beberapa hari.
Sumber keamanan Mesir yang dikutip kantor berita Reuters mengatakan, pada prinsipnya kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata setelah ada bantuan dari mediator.
Namun ia menambahkan, detailnya masih dalam negosiasi. Militer Israel mengatakan, hari ini sekitar 70 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel, sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome. Israel membalas dengan serangan udara dan tembakan artileri ke Gaza.