Suara.com - Konflik Gaza yang berlangsung selama 11 hari menyisakan duka bagi warganya. Beberapa bangunan pencakar langit yang jadi kebangaan mereka dihancurkan oleh Israel.
Media yang berbasis di Timur Tengah mewawancarai beberapa pengamat untuk mengetahui lebih dalam tentang motif yang mendasari Israel ketika mereka menghancurkan bangunan ikonik di Gaza.
Menyadur Al Jazeera Jumat (21/05), ada enam bangunan tinggi yang diratakan oleh jet tempur Israel, termasuk gedung yang menampung 33 institusi media.
Pakar politik dan ekonomi Mohsen Abu Ramadan mengatakan strategi Israel adalah menciptakan ketidakpuasan dan untuk membuat orang menentang tindakan kelompok bersenjata di Gaza.
Baca Juga: Gencatan Senjata Resmi Dimulai, Warga di Gaza Teriak Allahu Akbar!
"Target-target ini bertujuan untuk merusak reputasi kelompok bersenjata dengan menciptakan celah di antara mereka dalam hal dukungan," kata Abu Ramadan.
"Mendorong orang-orang Palestina untuk menuntut kelompok-kelompok ini agar berhenti menembakkan roket ke Israel yang artinya sama dengan kehilangan dukungan rakyat dan itulah yang menjadi andalan Israel."
Sementara itu, Wali Kota Gaza Yahya al-Sarraj mengatakan serangan itu diarahkan untuk membuat para pemuda merasa putus asa terutama ketika melihat pekerjaan atau perusahaan yang mereka ciptakan semuanya hancur.
"Jumlah besar kematian warga sipil dan kerusakan berat yang terjadi di Jalur Gaza adalah upaya putus asa untuk mendemoralisasi ketabahan dan kemauan kuat rakyat kami," kata al-Sarraj kepada Al Jazeera.
Al-Sarraj mengatakan, penargetan fasilitas seperti pabrik kasur Foamco dan pabrik es krim Matouk jelas dimaksudkan untuk semakin melemahkan ekonomi Strip, yang telah diblokade dahsyat sejak 2007.
Baca Juga: Warga Palestina Rayakan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Seorang kolumnis untuk media Israel Haaretz mengatakan serangan itu ditujukan untuk membuat 'pertunjukan spektakuler', mengangkat opini publik Israel yang sudah sangat mendukung serangan di Gaza.
"Menara yang dibom adalah pertunjukan yang bagus," kata Gideon Levy kepada Al Jazeera. "Ini satu-satunya adegan yang disiarkan saluran televisi Israel berulang kali."
“Runtuhnya menara adalah sesuatu yang sangat fotogenik. Ini menunjukkan betapa kuatnya Israel dan betapa pilot Israel begitu canggih dengan menjatuhkan seluruh menara dengan satu atau dua rudal."
Orang Israel tahu sedikit tentang Gaza, lanjutnya, dan sangat senang karena tidak tahu apa-apa tentang itu. "Gambar dan laporan yang mereka lihat dari Gaza tidak menyertakan penderitaan," jelas Levy.