Gencatan Senjata Resmi Dimulai, Warga di Gaza Teriak Allahu Akbar!

Jum'at, 21 Mei 2021 | 13:55 WIB
Gencatan Senjata Resmi Dimulai, Warga di Gaza Teriak Allahu Akbar!
Seorang perempuan Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan di Rafah, Jalur Gaza pada 15 Mei 2021. Gaza telah dibom Israel selama beberapa hari terakhir. [AFP/Said Khatib]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akhirnya disepakati dan dimulai setelah 11 hari pertempuran yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Menyadur Sky News, Jumat (21/5/2021) Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan gencatan senjata dan menyebutkan "saling dan tanpa syarat".

Hamas juga mengkonfirmasi bahwa gencatan senjata akan dimulai pada pukul 02.00 pagi waktu setempat pada hari Jumat (21/5/2021).

Saat gencatan senjata mulai berlaku, warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan kembali ke jalan-jalan di Kota Gaza.

Baca Juga: Warga Palestina Rayakan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Warga yang berkumpul di jalanan ada yang berteriak "Allahu akbar", sementara yang lain bersiul dari balkon merayakan gencatan senjata.

Bukan hanya itu, warga yang membawa kendaraan membunyikan klakson dan mengibarkan bendera dari jendela. Beberapa orang juga dilaporkan menyalakan petasan.

Pengeras suara di masjid-masjid juga bersuara dengan memuji "kemenangan perlawanan yang dicapai atas pendudukan selama pertempuran Pedang Yerusalem".

"Jari kami berada di pelatuknya, dan kami siap untuk bertempur lagi, tetapi sekarang kami akan merayakannya bersama orang-orang kami." ujar seorang warga sembari membawa senapan AK-47.

Gencatan senjata terjadi sehari setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan "penurunan yang signifikan" dan mengikuti tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar dan PBB.

Baca Juga: Seruan Indonesia Setelah Gencatan Senjata Israel-Hamas

Setelah gencatan senjata diumumkan, Joe Biden menyampaikan pesan belasungkawa kepada para keluarga korban dan kedua negara dari Gedung Putih/

"Belasungkawa yang tulus kepada semua keluarga, Israel dan Palestina, yang telah kehilangan orang yang dicintainya." ujar Joe Biden.

Setidaknya 230 warga Palestina tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sementara 12 warga dari pihak Israel dilaporkan tewas.

Biden mengatakan sistem pertahanan Iron Dome Israel, yang dikembangkan bekerja sama dengan AS, telah menyelamatkan "nyawa yang tak terhitung banyaknya".

Joe Biden juga berjanji akan memberikan "dukungan penuh" kepada Netanyahu untuk membantu memastikan keamanan negaranya di masa depan.

Iron Dome digunakan untuk mencegat ribuan roket yang diluncurkan Hamas ke Israel, sementara Israel membalas dengan serangan udara besar-besaran selama berhari-hari di Jalur Gaza.

Biden juga mengatakan bahwa AS akan bekerja dengan PBB dan mitra internasional lainnya untuk memberikan "bantuan kemanusiaan segera" dan membantu "upaya rekonstruksi" di Gaza.

"Kami akan melakukan ini dalam kemitraan penuh dengan Otoritas Palestina, bukan Hamas, dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya," katanya.

"Saya yakin orang Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin serta menikmati kebebasan, kemakmuran, dan demokrasi yang setara." jelas Biden.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengungkapkan jika Inggris menyambut baik gencatan senjata di Israel dan Gaza.

"Hamas harus mengakhiri semua serangan terhadap Israel. Sekarang penting juga bagi Israel untuk memfasilitasi akses kemanusiaan yang cepat masuk dan keluar dari Gaza." ujar Raab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI