Suara.com - Wali Nagari Sirukam Romi Febrian menjelaskan peristiwa ribuan lalat menyerbu rumah warga Jorong Koto Tingga, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
"Sempat beredar video serangan ribuan lalat di sosial media dan itu memang benar terjadi di Jorong Koto Tingga sejak beberapa hari yang lalu," kata Romi di Sirukam, hari ini.
Saat video viral di sosial media, Romi ke Jorong Koto Tingga untuk memastikan kebenarannya. Setelah ditelusuri, lalat tersebut berasal dari belasan kandang ayam yang ada di jorong.
"Serbuan ribuan lalat tersebut terjadi sejak Lebaran 1442 Hijriah lalu. Ditambah lagi saat itu tengah musim panen ayam dan cuaca buruk, sehingga larva lalat tidak terkendalikan" ujar dia.
Baca Juga: Bunda, Begini Cara Membasmi Lalat Buah di Dapur
Romi mengatakan biasanya setiap panen ayam, lalat pun ikut berdatangan, namun tidak sebanyak sekarang.
"Ini baru pertama kali terjadi di Jorong Koto Tingga, sehingga membuat masyarakat jengkel ditambah lagi masih dalam suasana Lebaran," ujarnya.
Nagari Sirukam memiliki empat jorong, yakni Jorong Koto Tingga, Jorong Kubang Duo, Jorong Lubuk Pulai, dan Jorong Gantiang dengan mayoritas pekerjaan masyarakat di sini 80 persen bertani ke sawah. Namun yang terdampak serangan lalat hanya Jorong Koto Tingga.
"Karena jumlah kandang ayam terbanyak di Jorong Koto Tingga, kemudian lima kandang di Jorong Kubang Duo dari total 13 kandang ayam di Sirukam," ucapnya.
Selain itu, Romi mengatakan saat ini kondisi lalat sudah mulai berkurang di Jorong Koto Tingga karena langsung ditangani dengan menyemprotkan obat lalat di daerah itu.
Baca Juga: Fosil Lalat Berusia 47 Juta Tahun Ini Masih Simpan Makanan dalam Perut
Ia mengimbau agar warga tetap menjaga kebersihan rumah masing-masing supaya tidak dihinggapi lalat.
Selain itu, ia menekankan kepada pemilik kandang ayam agar disiplin dalam membersihkan kandang ayam dan rutin memberi obat-obat yang diperlukan untuk mencegah perkembangan lalat.
"Jika ini masih terjadi ke depannya maka izin kandang akan ditinjau ulang ke kabupaten dan jika sudah tidak berlaku akan ditutup," kata dia. [Antara]