Seruan Indonesia Setelah Gencatan Senjata Israel-Hamas

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 21 Mei 2021 | 13:13 WIB
Seruan Indonesia Setelah Gencatan Senjata Israel-Hamas
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. [Suara.com/Stephanus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia menekankan, negosiasi untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina harus segera dilakukan setelah gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam pertemuan tertutup bersama Presiden Majelis Umum PBB serta para menlu lainnya yang hadir dalam sidang Majelis Umum PBB, Kamis (20/5/2021).

“Saya sampaikan pentingnya semua negara yang hadir agar menggunakan pengaruhnya agar isu mendasarnya yaitu penjajahan dapat diselesaikan,” ucap Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis malam waktu New York atau Jumat (21/5/2021) pagi waktu Jakarta.

Menurut Retno, seluruh menlu yang menghadiri pertemuan tersebut menekankan pentingnya memberikan tekanan agar negosiasi dapat segera dilakukan.

Baca Juga: Budaya Israel: Bahasa, Peringatan Holocaust hingga Wajib Militer

Retno mengungkapkan, para menlu meyakini situasi serupa akan terus terulang apabila inti masalah konflik Israel-Palestina tidak dapat diselesaikan.

Adapun gencatan senjata tersebut berlaku mulai Jumat pukul 02.00 waktu Israel atau Palestina.

Menteri Retno sebelumnya telah menyampaikan pernyataannya dalam pertemuan Majelis Umum PBB terkait isu Palestina di New York, Amerika Serikat, Kamis.

Indonesia meminta majelis umum PBB menghentikan kekerasan, membentuk tim internasional di Yerusalem, memastikan akses bantuan kemanusiaan, serta mendorong dimulainya negosiasi multilateral yang kredibel.

Retno menuturkan, pertemuan yang dijadwalkan hanya berlangsung satu hari kemudian diperpanjang satu hari lagi karena banyaknya negara yang akan berbicara.

Baca Juga: Pentolan FPI Habib Mahdi dan Ulama Aksi Palestina, Polisi Rekayasa Jalan

Pertemuan berikutnya akan dilakukan pada minggu depan.

Hingga Kamis, setidaknya 230 warga Palestina telah tewas, termasuk 65 anak-anak dan 36 perempuan, sementara 1.620 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak 10 Mei.

Sementara itu, 12 orang Israel juga tewas akibat tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.

Ketegangan yang dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (Sumber: Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI