Suara.com - Seorang pejabat senior Hamas memperkirakan ada gencatan senjata dalam beberapa hari bahkan ketika gerilyawan Israel dan Gaza masih ual beli serangan hingga Kamis (20/5).
Menyadur Channel News Asia, Kamis (20/5/2021) seorang sumber keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak pada prinsipnya telah menyetujui gencatan senjata.
Namun rincian kesepakatan tersebut hingga kini masih dirundingkan secara rahasia dengan perantara mediator yang ditugaskan.
"Saya pikir upaya yang sedang berlangsung terkait gencatan senjata akan berhasil," kata pejabat politik Hamas, Moussa Abu Marzouk, kepada TV al-Mayadeen Lebanon.
"Saya berharap gencatan senjata dicapai dalam satu atau dua hari, dan gencatan senjata akan berdasarkan kesepakatan bersama." sambungnya.
Baca Juga: Keturunan Pangeran Palestina, Potret Kakek Nenek Bella Hadid
Al Jazeera melaporkan utusan perdamaian Timur Tengah Perserikatan Bangsa-Bangsa, Tor Wennesland, bertemu dengan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Qatar.
Pertempuran tersebut berlanjut dengan pihak Israel dan namun militan Islam menyuarakan pembangkangan.
Israel melakukan lebih dari selusin serangan udara di Gaza setelah tengah malam, termasuk dua yang menghancurkan dua rumah di selatan daerah kantong itu.
Petugas medis mengatakan empat orang terluka dalam serangan udara di kota Khan Younis di Gaza selatan akibat serangan itu.
Militer Israel mengatakan pada Rabu malam bahwa mereka telah menargetkan apa yang dikatakannya sebagai "situs peluncuran roket multi-barel dan kompleks pertahanan udara" milik Hamas.
Baca Juga: Tangis Bocah Palestina: Apa yang Harus Ku Lakukan untuk Hentikan Perang?
Kamis pagi, sirene roket meraung di kota Beersheba di Israel selatan dan di daerah yang berbatasan dengan Gaza. Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan akibat serangan itu.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan Palestina mengatakan 228 orang tewas. Sedangkan otoritas Israel menyebutkan adan 12 korban tewas hingga saat ini.