Sebelum Meninggal, Wimar Witoelar Sempat Mimisan hingga Muntah Darah

Rabu, 19 Mei 2021 | 14:33 WIB
Sebelum Meninggal, Wimar Witoelar Sempat Mimisan hingga Muntah Darah
Pihak keluarga saat menyolatkan jenazah Wimar Witoelar di rumah duka di kawasan Cilandak, Jaksel. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Intermatrix Communications, Erna Indriana menjelaskan kronologis meninggalnya Wimar Witoelar, mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Wimar disebut sempat mengalami mimisan dan muntah darah.  

Kata Erna, sebelum berpulang  pada Rabu (19/5/2021) pagi tadi, Wimar selaku pemilik perusahaan Intermatrix Communications, sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan selama tujuh hari, sejak Rabu (12/5/2021) minggu lalu. 

"Beliau masuk rumah sakit ICU itu tujuh hari yang lalu, Rabu kemarin (pekan lalu) hingga Rabu ini," kata Erna  kepada wartawan di rumah duka, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. 

Baca Juga: Ali Ngabalin Takziah ke Rumah Duka Wimar Witoelar, Wakili Jokowi?

Sebelumnya itu, almarhum juga sempat berada di rumah selama tiga hari, setelah pulang  menjalani perawatan medis di rumah sakit selama seminggu. 

"Beliau tiga hari di rumah,  sebelumnya lagi  satu minggu di rumah sakit, obnam dirawat biasa. Itu awalnya beliau mimisan cukup banyak kemudian muntah darah, tapi darah yang sudah hitam ya, dua  kali muntah darah, sehingga keluarga bawa ke rumah sakit," jelas Erna. 

Pimpinan Intermatrix Communications, Erna Indriana menjelaskan kronologi Wimar Witoelar meninggal dunia. (Suara.com/Yaumal)
Pimpinan Intermatrix Communications, Erna Indriana menjelaskan kronologi Wimar Witoelar meninggal dunia. (Suara.com/Yaumal)

Mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, akhirnnya terungkap lambung almarhum bermasalah. Saat itu dipastikan Wimar juga  tidak terpapar Covid-19. Dalam kondisi lemas pihak rumah sakit mengizinkan almarhum untuk pulang ke rumahnya. 

Kemudian pada Rabu (12/5), jelas Erna, saat berada di rumah kondisi Wimar semakin menurun. 

"Coba dibangunkan tapi tidak sadar dan tidak bangun. Kemudian dipanggil ambulans lagi beliau dibawa ke IGD RSPI dan dokter menyatakan terkena sepsis, inveksi berat seluruh tubuh mengakibatkan kegagalan multi-organ," jelasnya.

Baca Juga: Wimar Witoelar Meninggal, Moeldoko: Indonesia Kehilangan Tokoh Reformis

Sempat Video Call Sang Cucu 

Menurutnya, kondisi Wimar memang sudah kritis, karena harus cuci darah tiga kali dalam 24 jam dan dipasangi ventilator. Kendati demikian, selama menjalani perawatan Erna mengaku masih sempat mengunjungi beliau sebanyak dua kali. 

Bahkan Wimar sempat melakukan video call dengan anak dan cucunya yang berada di Norwegia.

"Saya dengar setelah lebaran itu video call dengan anaknya yang di Norwegia, sempat bisa mengucapkan halo ke cucunya," kata Erna. 

Hingga pada akhirnya, pada Rabu pagi tadi kondisi Wimar semakin menurun dan menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 08.56 WIB. 

"Tapi tadi pagi sekitar pukul setengah sembilan  atau jam 08.15 WIB keluarga dihubungi, karena jantungnya berhenti, minta izin untuk dipompa, sempat kembali , tapi kemudian jam 8.56 beliau pergi,  seperti itu," tandas Erna. 

REKOMENDASI

TERKINI