Jokowi Tegur 3 Kepala Daerah, Keterisian Bed Rumah Sakit di Atas 50 Persen

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 18 Mei 2021 | 22:03 WIB
Jokowi Tegur 3 Kepala Daerah, Keterisian Bed Rumah Sakit di Atas 50 Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong kepada pekerja di PT Unilever Indonesia di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). (tangkapan layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur kepala daerah di tiga provinsi lantaran tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) untuk Pasien Covid-19 di rumah sakit masih di atas 50 persen. Ketiga provinsi tersebut yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Riau.

Teguran dari Jokowi tersebut terjadi saat orang nomor satu Republik Indonesia tersebut menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah di seluruh Indonesia. 

"Ada beberapa provinsi yang di atas 29 persen dan yang masih di atas 50 persen. Ini tolong semua gubernur. Ini tolong semua gubernur, bupati, wali kota tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati. Sumut BOR 56 persen, Kepri BOR 53 persen dan Riau BORnya 52 persen," ujarnya seperti diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Lebih jauh, mantan Wali Kota Surakarta ini berharap target BOR harus di bawah 50 persen. Pasalnya, tingkat keterisian tempat tidur secara nasional telah berada di angka 29 persen.

Baca Juga: Tambah 291 Pasien, Jumlah Kasus Corona Jakarta Capai 419.920 Orang

"Sekarang bed occupancy ratio (BOR), rasio keterisian tempat tidur di rumah sakit, target kita sekarang harus di bawah 50 (persen). Ada yang masih di atas 50 (persen), karena per nasional ini keterisian rasio keterisian tempat tidur di RS secara nasional ini kita berada di posisi yang baik, yaitu 29 persen," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, parameter pandemi juga dapat dilihat dari rasio keterisian tempat tidur di rumah sakit. Sehingga perlu diwaspadai jika tingkat BOR masih di atas 50 persen

"Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak, artinya memang harus hati-hati, super hati-hati. Karena BOR nasional sudah turun 29 persen, pernah dulu di angka 80 persen," ucap dia.

Tak hanya itu, Jokowi menyebut tingkat keterisian BOR di Wisma Atlet menjadi patokan naik turunnya kasus Covid-19.  Ketika itu tingkat keterisian BOR pada Sepetember 2020 di atas 90 persen.

"Sering saya pakai patokan itu wisma atlet. karena memang ini yang banyak menampung pasien, wisma atlet. Pernah di September 2020 di atas 90 persen saya ingat betul dan saya takut betul, sudah di atas 90 persen artinya dua minggu ke depan tidak bisa turun, sudah turun, collapse, rumah sakit kalau sudah di atas angka itu," ucap dia.

Baca Juga: Masa Larangan Mudik, 56 Orang Positif Covid-19 di Terminal Jakarta

Namun kata Jokowi, tingkat keterisian tempat tidur di Wisma Atlet yang semula sempat di atas 90 persen, kekinian sudah menurun menjadi 15,5 persen.

"Tetapi sekarang, pagi tadi saya telepon. Saya kalau ga telepon malem hari, pagi. Pagi tadi saya telepon, Wisma Atlet yang dulu smepat di atas 90 persen hari ini di angka 15,5 persen," tutur Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta seluruh jajaran di daerah untuk memantau sejumlah parameter penanganan pandemi di setiap daerahnya. Sehingga dapat melakukan langkah antisipasi peningkatan kasus di daerah.

"Saya minta gubernur, bupati, wali kota, danrem, dandim, kapolda, kapolres, kejati, kejari, seluruh sekda dan asisten semuanya harus tahu angka-angka (parameter) seperti ini di setiap daerahnya sehingga tahu apa yang harus dilakukan," kata Jokowi.

Jika kekurangan obat atau vaksin, Jokowi meminta daerah untuk langsung menghubungi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin agar segera dikirimkan.

"Kalau obatnya kurang telepon menkes untuk dikirim obat apa. Kalau vaksin masih punya kemampuan untuk disuntikkan terutama bagi lansia, vaksinnya nggak ada, telepon menteri kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI