Suara.com - Perhatian dunia saat ini sedang tertuju pada konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, tepatnya di Jalur Gaza, yang dimulai pada akhir bulan Ramadhan tahun 2021.
Di tengah konflik tersebut, muncul isu bahwa citra Jalur Gaza jika dilihat dari aplikasi Google Maps, akan tampak buram sehingga tak terlihat jelas.
Hal tersebut banyak dikeluhkan terutama oleh para jurnalis dan para analis, yang memantau kondisi wilayah tersebut.
"Gambar Google Earth terbaru berasal dari tahun 2016 dan terlihat seperti sampah. Saya memperbesar beberapa daerah pedesaan acak di Suriah dan telah memiliki 20+ gambar yang diambil sejak saat itu, dalam resolusi yang sangat tinggi," kata Aric Toler, jurnalis Bellingcat, melalui akun Twitter, Selasa (18/5/2021).
"Tidak masuk akal bahwa Google dan Bing, bahkan Yandex menolak untuk memberikan citra satelit yang tidak buram untuk beberapa tempat terpadat di Bumi dan sering terkena serangan udara Israel," tulis Aric Toler di unggahan lain.
Gambar satelit resolusi rendah dari Gaza, salah satu tempat terpadat di Bumi, di Google Maps menyulitkan untuk mengidentifikasi bangunan dalam beberapa kasus.
![Gambar satelit Palestina Israel. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/18/34413-gambar-satelit-palestina-israel.jpg)
Bahkan gambar satelit Pyongyang, ibu kota yang sangat tertutup di Korea Utara, memiliki kualitas yang jauh lebih baik daripada Gaza.
Menyadur Hindustan Times, Selasa (18/5/2021), Google mengandalkan berbagai pihak ketiga yang memiliki satelit untuk memasok citra, dan tim pemetaan menggabungkan gambar-gambar itu untuk "membuat peta yang mulus."
Namun, ketika citra satelit berkualitas lebih tinggi tersedia dari perusahaan satelit seperti Maxar dan Planet Labs, para peneliti merasa "tidak masuk akal" bahwa Google masih memberikan citra yang kabur.
Baca Juga: Ade Londok Odading Balik Jadi Penjahit, Ibu Terisak Meminta Maaf
Google mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan tersebut bertujuan untuk memperbarui citra satelit dari tempat-tempat "yang paling banyak berubah".