Militer Israel Kliam Bunuh Seorang Komandan Senior Kelompok Teror Palestina

Selasa, 18 Mei 2021 | 15:30 WIB
Militer Israel Kliam Bunuh Seorang Komandan Senior Kelompok Teror Palestina
Seorang perempuan Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan di Rafah, Jalur Gaza pada 15 Mei 2021. Gaza telah dibom Israel selama beberapa hari terakhir. [AFP/Said Khatib]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang komandan jihad senior kelompok di Jalur Gaza tewas dalam sebuah serangan udara pada Senin (17/5) yang dilakukan oleh militer Israel

Menyadur Times Of Israel, Selasa (18/5/2021) Pasukan Pertahanan Israel mengungkapkan jika pihaknya telah membunuh Abu Harbeed dalam serangan udara pada Senin.

Harbeed diklaim sebagai pemimpin kelompok teror divisi Gaza utara dan pernah menjadi komandan serangan terhadap tentara Israel dan warga sipil selama hampir 15 tahun.

Militer Israel juga mengklaim ia bertanggung jawab langsung atas tembakan rudal anti-tank yang melukai seorang warga sipil Israel pekan lalu.

Baca Juga: Viral, Haikal Hassan Sebut Pemuda Palestina Pemicu Konflik dengan Israel

Kelompok Jihad Islam membenarkan laporan tersebut dan menyebut Abu Harbeed sebagai "syuhada kami yang terberkati."

"Syuhada Hussam adalah model sebagai pemimpin dan tentara dan dalam menjalankan tugas-tugasnya," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Kelompok teror tersebut dilaporkan sering bekerja bersama para penguasa Hamas di Gaza dan sayap bersenjata mereka sejajar.

Menurut laporan yang belum dikonfirmasi di media Palestina, Abu Harbeed tewas di dekat rumahnya di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara.

Faksi Palestina memulai tembakan roket ke Israel selatan tak lama setelah dugaan pembunuhan yang ditargetkan yang memicu sirene di banyak komunitas.

Baca Juga: Profil Khaled Mashal: Tokoh Hamas yang Hidup Mewah di Qatar

Salah satu roket mendarat di selatan kota Ashdod, melukai tiga orang Israel. Lima orang lainnya di tempat kejadian dirawat karena mengalami trauma.

Sementara itu, laporan awal menunjukkan tiga warga Palestina lainnya tewas di Gaza pada hari Senin ketika pasukan Israel meledakkan sebuah mobil di Khan Younis, Gaza selatan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mesir, Qatar, dan negara-negara lain telah berupaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas beberapa hari terakhir.

Israel dilaporkan menolak upaya gencatan senjata tersebut dengan harapan dapat membangun kembali pencegahan serangan dari Hamas.

Kelompok teroris di Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel sejak pecahnya pertempuran pada hari Senin, menurut Pasukan Pertahanan Israel. Israel kemudian menanggapi dengan serangan udara di seluruh Jalur Gaza.

Menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, 200 warga Palestina tewas sejak awal pertempuran, 59 di antaranya adalah anak-anak.

Israel mengatakan tidak menargetkan warga sipil, dan banyak dari korban tewas adalah teroris atau terbunuh oleh roket Hamas yang salah sasaran.

Pada hari Minggu, 42 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan tunggal paling mematikan sejak kekerasan meletus sepekan lalu.

Sepuluh orang di Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan seorang gadis berusia 16 tahun, telah tewas dalam tembakan roket, dan ratusan lainnya luka-luka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI