Suara.com - Penyerangan yang dilakukan militer Israel terhadap warga Palestina menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk di Jakarta. Rencananya, ribuan orang bakal melakukan aksi unjuk rasa mendukung Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (21/5/2021).
Rencana demonstrasi ini diutarakan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta Raya. Mereka ingin menuntut agar serangan Israel kepada Palestina segera dihentikan.
"Pada hari Jum'at tanggal 21 Mei 2021, kita akan menggelar aksi solidaritas Palestina. Akan ada ribuan, bisa mencapai lima ribu orang yang turun aksi. Saat ini, baru terkonfirmasi 2 ribu orang," ujar aktivis Kahmi Jaya, Mujtahid Hasyim, kepada wartawan, Senin (17/5/2021).
Mujtahid mengatakan, pihaknya masih akan menambah jumlah massa. Bahkan ia meminta agar aksi mereka dikampanyekan di masjid dalam kegiatan ceramah untuk mengundang khalayak.
Baca Juga: Bilang Palestina Babi di TikTok, Pemuda di Lombok NTB Ditahan Polisi
"Kalau bisa, Imam Mesjid bisa mengajak jamaahnya untuk turut ikut aksi ke kawasan Monardo di Jalan Medan Merdeka Barat," jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga ingin menuntut agar pemerintah segera mengambil sikap tegas dalam penyerangan ini. Dukungan penuh harus diberikan kepada Palestina.
"Kami mewakili sebagian rakyat Indonesia mendukung hak-hak penuh rakyat Palestina yang dijamin hukum humaniter Internasional," kata Sekjen KAHMI Jaya, Moehamad Amin.
Pihaknya juga akan menyatakan dukungan kepada bangsa Palestina untuk membentuk Negara Palestina referendum yang diikuti oleh seluruh rakyat Palestina asli yang terdiri dari umat Muslim, Yahudi atau Kristen.
Terakhir, pihaknya juga mendesak agar negara arab mendukung Palestina. Bahkan, jika perlu, segera memutuskan hubungan diplomasi dengan Israel.
Baca Juga: Buruh Anarko dan Komunis Livorno Italia Tolak Muat Senjata Israel ke Kapal
"Kami meminta Pemerintah Turki, Mesir, Jordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko untuk memutus hubungan diplomatik, ekonomi, dan militer dengan Israel serta meminta Pemerintah Indonesia menghentikan pemberian Visa bagi pemegang paspor Israel," pungkasnya.