Suara.com - Konflik dan perang yang terjadi di Gaza memberi dampak yang luar biasa bagi warga yang menyaksikan perang secara langsung. Seorang remaja Gaza bahkan menyebut ini bagai 'film horor'.
Menyadur France24 Minggu (16/05), salah satu remaja Gaza, Mohammed Najib mengatakan bom yang dilempar Israel dan rentetan roket yang dilepaskan Palestina terlihat seperti film horor baginya.
Remaja 16 tahun ini telah melihat pertempuran di garis depan, dari rumah keluarganya di Rimal, lingkungan yang dekat dengan pusat Kota Gaza.
Pemandangan film horor itu berupa bola api yang menerangi langit malam di atas Jalur Gaza, ketika Israel dan kelompok bersenjata Palestina bertempur.
Baca Juga: Konflik Memanas, Edaran Bendera Palestina Jangan Jadi Atribut Demo Diungkit
Bangunan tinggi setara menara diratakan dalam serangan udara besar-besaran Israel. Salah satu sasarannya adalah gedung Al-Shuruq berlantai 14, tak jauh dari rumah Najib.
"Mengerikan melihatnya runtuh pada Rabu, kata Najib. "Pengeboman gila ini seperti video game elektronik, seperti menonton film horor," katanya.
Ketika konfrontasi skala besar terakhir terjadi pada tahun 2014, Najib masih sangat kecil, tapi ia masih ingat bagaimana ia berusaha menyelamatkan diri kala itu.
"Kami dulu bersembunyi di bawah tangga ketika ada pemboman, tetapi sekarang tidak ada tempat untuk bersembunyi."
Sejak Senin, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Gaza, menghantam wilayah konflik itu dengan ratusan mortir . Kelompok bersenjata Palestina, Hamas telah meluncurkan lebih dari 2 ribu roket ke kota-kota Israel dari Gaza.
Baca Juga: Soal Israel-Palestina, Rocky Gerung: Jokowi Tak Dianggap di Internasional
Setidaknya 122 orang tewas di daerah kantong pantai yang padat penduduk, dan sembilan di pihak Israel. Beberapa pemimpin Hamas gugur dalam serangan itu, tapi mereka tetap menyerang.
Peningkatan serangan ini dipicu oleh kerusuhan akhir pekan di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Kerusuhan, di mana polisi anti huru hara berulang kali bentrok dengan warga Palestina, didorong oleh kemarahan atas penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.