Video Pria di Gaza Hibur Anaknya, Dua Hari Kemudian Tewas di Tangan Israel

Senin, 17 Mei 2021 | 13:00 WIB
Video Pria di Gaza Hibur Anaknya, Dua Hari Kemudian Tewas di Tangan Israel
Ahmed Mansi dan putrinya. (Twitter/@Timesofgaza)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di Gaza sempat membuat video terakhir ketika ia menghibur putrinya yang ketakutan ketika mendengar suara pesawat dari pasukan udara Israel. Pria ini memeluk putrinya sambil berkata semuanya akan baik-baik saja.

Tragisnya, dua hari setelah video itu diunggah, sang ayah justru tewas di tangan pasukan udara Israel.

Video menggetarkan hati itu diunggah oleh akun Twitter @TimesofGaza, Senin (17/05). Dalam keterangannya, akun itu menyebut sang ayah bernama Ahmed Mansi.

"2 hari yang lalu, Ahmed Mansi dari Gaza merekam vlog ini untuk mengalihkan perhatian putrinya dari serangan udara Israel," tulisnya di capion video.

Baca Juga: Gempur Gaza, Israel Kerahkan 160 Jet Tempur Buatan Amerika

"Keesokan harinya dia terbunuh oleh serangan udara yang sama, meninggalkan 3 anak. Ini adalah vlog terakhirnya untuk dilihat dunia."

Ahmed Mansi awalnya merekam kegiatan sehari-hari mereka ketika berada di rumah. Ia menyebut wajah putrinya muram karena ketakutan.

Sambil memeluk putrinya, ia berjanji akan membeli mainan untuk menghibur mereka ketika di rumah. Ketika keluarga itu sedang bermain, sebuah jet menderu membuat bocah itu berhamburan ketakutan.

"Jangan khawatir, oke?" Kata Mansi. "Terus bermain.

Tak lama, pria itu berkata tak bisa melanjutkan videonya namun percakapan itu tertunda karena sebuah jet kembali menderu. Dua putrinya langsung meringkuk, mencari perlindungan dalam dekapan sang ayah.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Runtuhkan Gedung AP dan Al Jazeera di Gaza

"Tak apa-apa, itu jauh dari sini. Tetap tenang anak-anak," ujarnya sambil memeluk dan menenangkan mereka. Dua hari setelah video itu diunggah, Mansi dilaporkan tewas bersama saudaranya Yousef.

Menyadur NZ Herald, kematian itu dikonfirmasi oleh Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, yang mencatat kematian sepasang saudara laki-laki dengan nama yang sama, pada 14 Mei.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI