Suara.com - Kisah tentang Gading Ogi Saputra (17), remaja penyandang disabilitas fisik asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) sampai ke telinga Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini. Hari ini, Minggu, (16/5/2021), Tri Rismaharini memberikan sepeda motor roda tiga untuk Gading.
Risma didampingi oleh Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi; Kajari Kab Pekalongan, Abun Hasbullah Syambas; Sekda, Bambang Irianto; Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, serta Staf Khusus Menteri (SKM).
“Tadi sudah diserahkan bantuan motor roda tiga, alat dan permodalan, ” ujar Risma, sapaan akrabnya usai menyerahkan sepeda motor roda tiga kepada Gading di Pekalongan, Minggu (16/5/2021).
Pemberian sepeda roda tiga ini, merupakan bentuk atensi Kementerian Sosial (Kemensos) kepada para penyandang disabilitas. Harapannya mereka tetap bisa produktif, mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sehingga mereka bisa menjadi contoh untuk orang lain.
Baca Juga: Mensos: Inovasi Teknologi Jadi Kunci Menangkan Persaingan Global
Kemensos menyebut, tahun ini, ada 490 motor roda tiga bagi para penyandang disabilitas yang telah disiapkan. Bukan hanya itu, Kemensos juga telah menyiapkan beberapa alat lainnya untuk menunjang kebutuhan para penyandang disabilitas.
“Banyak alat bantu bagi penyandang disabilitas karena dirasiblitas juga banyak ragamnya rungu dan netra, seperti tongkat dengan multisensor, ” ucap Risma.
Pada kesempatan tersebut, Risma juga bercerita tentang keinginan Gading yang ingin membuka usaha lontong. Risma mengaku akan membantu permodalannya.
Sebagai informasi, Gading menyandang disabilitas fisik sedari lahir. Dia mengalami perlambatan perkembangan fisik yang mengakibatkan kedua kakinya tidak berfungsi dengan wajar hingga harus berjalan merangkak dibantu dengan kedua tangannya.
Kendati demikian, kekurangan yang dimiliknya tak lantas menyurutkan semangatnya untuk hidup layak manusia pada umumnya. Dia setiap hari berkeliling menjajakan dagangannya seperti makanan, dan minuman ringan dalam kemasan di sekitar alun-alun Kabupaten Pekalongan, Jateng sejak pukul 16.00 hingga 23.00 WIB.
Baca Juga: Mensos Santuni Keluarga Anggota Brimob yang Gugur di Papua
Usaha tersebut telah digelutinya selama dua tahun. Kini, Gading memiliki lapak sendiri di rumahnya yang dinamakan Lapak Gading Berkah yang dikelola oleh ayah dan ibunya, karena gading tetap meneruskan berjualan keliling.
Gading juga dikenal suka membantu dan rajin bersedekah, tak pernah lupa ibadah serta selalu bergembira dalam kondisi apapun. Sebagai seorang penyandang disabilitas, dia juga cukup piawai dalam mengelola bisnis kecilnya itu.
Pendapatannya bisa mencapai Rp500 ribu per hari. Pendapatannya itu kemudian dihitung dan dicatat di gawainya. Dengan penuh ketelitian, Gading juga mencatat jika ada barang jualan yang habis dan perlu segera dibeli.