Suara.com - Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan lamanya, umat muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa syawal. Puasa syawal merupakan puasa enam hari yang dilakukan pada bulan syawal. Meskipun hukumnya sunnah, menjalankan puasa Syawal memiliki banyak keutamaannya. Lalu bagaimana bacaan niat puasa syawal?
Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1442 H/2021 M jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021. Penetapan tersebut berdasarkan hasil sidang isbat, pada Selasa (11/5/2021) lalu.
“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dilansir dari laman Kemenag.go.id. Oleh karenanya, puasa syawal bisa dimulai pada Jumat, 14 Mei 2021. Puasa syawal dapat dilakukan secara berturut-turut sebanyak enam hari ataupun tidak berurutan.
Berikut ini niat puasa syawal yang dilakukan secara berurutan.
Baca Juga: Keluarga Pak Modjo Season 2 (Episode Terakhir): Akhir Kisah Tak Terduga
“ Nawaitu shouma godin ‘ansittatin min syawaali sunnatan lillahi ta’aalaa.”
Artinya: “ Saya niat berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal karena Allah.”
Namun, puasa syawal boleh tidak secara berurutan. Tak seperti puasa Ramadhan yang niatnya harus dibaca pada malam hari hingga terbit fajar atau sebelum azan subuh, niat puasa syawal dapat dilakukan di pagi maupun siang hari.
Berikut ini bacaan niat puasa syawal di awal waktu.
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘ala."
Baca Juga: Doa Ziarah Kubur: Terjemahan Bahasa Indonesia dan Urutannya
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.
Berikut ini bacaan niat puasa syawal di siang hari.
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘ala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Demikianlah bacaan niat puasa syawal dalam ibadah sunnah dengan keutamaan yang mulia. ,Keutamaan puasa syawal 6 hari setara dengan puasa selama setahun penuh. Hal ini sesuai dengan hadis muslim yang berbunyi sebagai berikut ini.
"Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim).
Kontributor : Lolita Valda Claudia