Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera dan dia meminta seluruh petugas memperketat pemeriksaan warga di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni untuk memperkecil potensi penyebaran corona ke Jawa.
"Perketat lalu-lintas manusia di penyeberangan Bakauheni-Merak. Sekalipun sudah mengantongi surat swab, harus dicek lagi secara cermat dan seksama. Tidak ada pengecualian. Jika positif, langsung dikarantina,” kata Doni, Kamis (13/5/2021).
Doni menyarankan kepada Satgas Covid-19 di tingkat daerah untuk segera menerapkan lockdown skala mikro jika terjadi lonjakan kasus pasca lebaran.
"Jika satu RT/RW ada lebih dari lima orang atau sejumlah rumah yang isinya terpapar covid, segera lakukan lockdown di RT/RW. Semua pihak harus segera mengawasi, mendukung, dan memastikan lockdown berlangsung tertib dan baik. Termasuk jaminan pasokan logistik," kata dia.
Baca Juga: Suasana Salat Idul Fitri di Gedung BNPB
Doni menegaskan target utama dalam penanganan pandemi adalah mengurangi laju penularan sehingga pemerintah daerah wajib meningkatkan testing, tracing, dan treatment.
Selain itu, pemerintah daerah juga harus meningkatkan kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kita memang harus terus cerewet. Sekali lagi, tidak masalah kita dianggap cerewet, karena tujuan kita adalah agar korban corona tidak berderet-deret,” kata dia.
Satgas Covid-19 mencatat terjadi pergeseran tren kasus Covid-19 ke Pulau Sumatera, terlihat dari keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate corona, meningkat di atas 60 persen.
Dalam catatan satgas, BOR di Sumatera Utara saat ini 63,8 persen, Kepulauan Riau 61,6 persen, Riau 58,2 persen, Sumatera Selatan 54,3 persen, Jambi 53,9 persen, Sumatera Barat 48,6 persen, dan Lampung 46,9 Persen.
Baca Juga: Waspada Lonjakan Covid Usai Lebaran, Pemda Bisa Langsung Mikro Lockdown
Sementara, 3 provinsi di Pulau Sumatera lain seperti Bangka Belitung, Aceh, dan Bengkulu berada di bawah 40 persen.