Suara.com - Momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini terasa berbeda bagi Ayu Luthfiyah, pemudi 21 tahun asal Palembang yang mengabdikan diri untuk negara bertugas merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ayu bercerita, pada malam terakhir ramadan, dia kebetulan sedang bertugas dinas malam menjaga pasien berbarengan dengan gema takbir.
Setelah melakukan salat, ia langsung bersiap tugas mengenakan pakaian alat pelindung diri lengkap mulai dari hazmat, sarung tangan, masker hingga pelindung wajah.
Tak lupa, sebelum bertugas Ayu menghubungi orang tuanya di Palembang melalui video call untuk sekadar mengucapkan selamat lebaran lalu pamit bertugas kembali menjaga pasien.
Baca Juga: Sheikh Jarrah dan Konflik Berdarah Terbaru Israel - Palestina
"Gak masalah kok, yang penting bisa video call dengan orang tua di rumah, besok abis Salat Id video call lagi, maaf-maafan, pengalaman baru juga, tapi kalau nanti pas balik ke kamar, baru kangen sama keluarga," kata Ayu kepada Suara.com, Kamis (13/5/2021).
Ayu mengatakan, menahan rindu suasana lebaran di kampung halaman memang sulit, namun hal itu harus bisa diatasi dengan berbagai cara selama bertugas di tower Wisma Atlet.
"Kalau sedih ya sedih, siapa yang enggak, kalau orang yang sering ngerantau mungkin biasa, tapi banyak juga nakes disini yang baru lulus belum pernah pengalaman pisah dari orang tua selama puasa dan Lebaran, biasanya ngerasain opor, rendang, apalagi pempek, tapi sejauh ini masih bisa diatasi kangennya," ucapnya.
Untuk mengalihkan rasa rindu, Ayu bersama teman-teman nakes yang juga tidak Lebaran di rumah menyiasatinya melalui kegiatan menggambar baju hazmat mereka dengan ucapan selamat Idul Fitri lalu berfoto bersama di lantai atas Wisma Atlet.
"Kami menghibur diri beli spidol warna-warni, terus gambar di hazmat, emang pada hobi gambar semua, terus naik ke lantai atas melihat pemandangan, kelihatan banyak kembang api dan gema takbir, tapi kalau yang lagi gak jaga dinas ada juga mereka keliling tower bawa bedug sambil takbiran bareng sama tim cobra dan lain-lain," tutur Ayu.
Baca Juga: 10 Ucapan Sungkem Lebaran dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
"Sesimpel itu saja yang penting seru-seruan. Bahagia itu kan sederhana, kita yang bikin sendiri," sambungnya.
Lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang ini mengaku sudah sejak Januari 2021 atau sejak lulus kuliah langsung bertugas di Wisma Atlet, selama itu ia tak pernah pulang kampung, merantau ke Jakarta merupakan pengalaman pertamanya.
Ayu berharap masyarakat bisa menahan diri untuk mengurangi mobilitas dan tidak mudik, agar situasi pandemi yang saat ini mulai melandai tidak melonjak lagi, terutama di Wisma Atlet.
"Silaturahmi itu memang penting tapi sekarang kan sudah dimudahkan secara virtual, kenapa enggak dihindari dulu sekarang buat bertemu langsung, karena kami disini juga bertaruh nyawa tahan tidak kumpul keluarga," pesan Ayu.
Diketahui, RSDC Wisma Atlet merawat 1.247 pasien positif Covid-19 (604 Pria, 643 wanita) per Rabu (12/5/2021), mereka semua pasien bergejala ringan hingga sedang yang dirawat di tower 4, 5, 6, dan 7.
Sejak beroperasi 23 Maret, RSD Wisma Atlet telah didatangi berbagai kategori pasien Covid-19 hingga jumlahnya mencapai 82.952 orang.
Aris mengatakan sebanyak 81.705 orang telah keluar dari RSD Wisma Atlet, yaitu karena sembuh sebanyak 80.780 orang, dirujuk ke RS lain sebanyak 838 orang, sementara pasien yang meninggal dunia 87 orang.