Suara.com - Momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini terasa berbeda bagi Ayu Luthfiyah, pemudi 21 tahun asal Palembang yang mengabdikan diri untuk negara bertugas merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ayu bercerita, pada malam terakhir ramadan, dia kebetulan sedang bertugas dinas malam menjaga pasien berbarengan dengan gema takbir.
Setelah melakukan salat, ia langsung bersiap tugas mengenakan pakaian alat pelindung diri lengkap mulai dari hazmat, sarung tangan, masker hingga pelindung wajah.
Tak lupa, sebelum bertugas Ayu menghubungi orang tuanya di Palembang melalui video call untuk sekadar mengucapkan selamat lebaran lalu pamit bertugas kembali menjaga pasien.
"Gak masalah kok, yang penting bisa video call dengan orang tua di rumah, besok abis Salat Id video call lagi, maaf-maafan, pengalaman baru juga, tapi kalau nanti pas balik ke kamar, baru kangen sama keluarga," kata Ayu kepada Suara.com, Kamis (13/5/2021).
Ayu mengatakan, menahan rindu suasana lebaran di kampung halaman memang sulit, namun hal itu harus bisa diatasi dengan berbagai cara selama bertugas di tower Wisma Atlet.
![Para tenaga medis di Wisma Atlet Jakarta merayakan Idul Fitri dengan menulis ucapan selamat hari raya Lebaran di baju hazmat mereka pada Rabu (12/5/2021). [Suara.com/Stephanus Aranditio]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/13/16026-wisma-atlet-lebaran-idul-fitri.jpg)
"Kalau sedih ya sedih, siapa yang enggak, kalau orang yang sering ngerantau mungkin biasa, tapi banyak juga nakes disini yang baru lulus belum pernah pengalaman pisah dari orang tua selama puasa dan Lebaran, biasanya ngerasain opor, rendang, apalagi pempek, tapi sejauh ini masih bisa diatasi kangennya," ucapnya.
Untuk mengalihkan rasa rindu, Ayu bersama teman-teman nakes yang juga tidak Lebaran di rumah menyiasatinya melalui kegiatan menggambar baju hazmat mereka dengan ucapan selamat Idul Fitri lalu berfoto bersama di lantai atas Wisma Atlet.
"Kami menghibur diri beli spidol warna-warni, terus gambar di hazmat, emang pada hobi gambar semua, terus naik ke lantai atas melihat pemandangan, kelihatan banyak kembang api dan gema takbir, tapi kalau yang lagi gak jaga dinas ada juga mereka keliling tower bawa bedug sambil takbiran bareng sama tim cobra dan lain-lain," tutur Ayu.
Baca Juga: Sheikh Jarrah dan Konflik Berdarah Terbaru Israel - Palestina
"Sesimpel itu saja yang penting seru-seruan. Bahagia itu kan sederhana, kita yang bikin sendiri," sambungnya.