Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan santunan senilai Rp180 juta kepada 12 ahli waris korban longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut).
Kemensos mencatat, ada 13 korban yang tewas dalam bencana longsor yang terjadi di area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Kecamatan Marancar tersebut. Namun, satu orang masih dalam proses identifikasi sehingga belum dapat diberikan santunan. Dengan begitu, masing-masing ahli waris akan mendapatkan santunan sebesar Rp`15 juta per orang.
Mereka adalah, Anius Waruhu (56), warga Pasar Sempurna; Yasmani Halawa, perempuan (56), warga Pasar Sempurna; Helmawati (31), warga Batu Godang; Yuffiter Gulo (11), warga Batu Godang; Nofita Gulo (10), warga Batu Godang; Sultan Fahrih Gulo (8), warga Batu Godang; Rio (4), warga Batu Godang; Risda (2,5), warga Batu Godang.
Kemudian Sopiana (12), warga Sagala-gala; Sadarman Kristian (14), warga Sagala-gala; Donni Sitompul (24) warga Pardamean Nainggolan; dan Dauland Sitompul (26), warga Pardamean Nainggolan dan Dehao Xie (51), warga Simangambat.
Baca Juga: Hadir di Tengah Masyarakat, Mensos Kunjungi Korban Longsor di Solok
Sejatinya, penyaluran santunan kepada 12 ahli waris korban longsor di Tapanuli Selatan ini akan diserahkan langsung oleh Mensos, Tri Rismaharini. Risma rencananya akan menyalurkan santunan kepada mereka usai memberikan bantuan bagi korban longsor di Kabupaten Solok Selatan dengan menumpangi helikopter. Namun, karena situasi dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, Risma menunda keberangkatannya ke Tapanuli Selatan.