Postingan tentang Palestina Hilang, Twitter dan Instagram Salahkan Sistem

Rabu, 12 Mei 2021 | 13:41 WIB
Postingan tentang Palestina Hilang, Twitter dan Instagram Salahkan Sistem
Ilustrasi Twitter. (Pixabay/Free-Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur melakukan protes terhadap Twitter dan Instagram karena postingan, foto dan video mereka dihapus oleh platform.

Menyadur Al Jazeera Rabu (12/05) beberapa akun yang giat memposting tentang penggusuran yang mereka hadapi bahkan diblokir sejak minggu lalu.

Instagram dan Twitter menyalahkan sistem atas kejadian ini, tapi beberapa kelompok khawatir algoritma data itu sengaja bersikap 'diskriminatif'.

Sheikh Jarrah, sebuah daerah yang diklaim ilegal oleh pemukim Yahudi digusur oleh Yerusalem, dan hal ini memicu ketegangan dan bentrokan.

Baca Juga: Andi Arief ke Palestina: Maaf, Pemerintah Kami Sudah Tidak Terlalu Berperan

Pada hari Senin, 7amleh, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada media sosial, telah menerima lebih dari 200 keluhan tentang postingan yang dihapus dan akun yang ditangguhkan terkait dengan Sheikh Jarrah.

Pasukan keamanan Israel mencoba menahan seorang pengunjuk rasa Palestina di luar Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem, pada (8/5/2021). [EMMANUEL DUNAND / AFP]
(Ilustrasi) Pasukan keamanan Israel mencoba menahan seorang pengunjuk rasa Palestina di luar Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem, pada (8/5/2021). [EMMANUEL DUNAND / AFP]

Instagram dan Twitter mengatakan akun tersebut ditangguhkan karena kesalahan oleh sistem otomatis. Kini masalah itu telah selesai dan konten dipulihkan.

Instagram mengatakan pembaruan otomatis minggu lalu menyebabkan konten yang dibagikan ulang oleh beberapa pengguna menghilang.

Hal ini memengaruhi postingan terkait Sheikh Jarrah, Kolombia, dan komunitas Pribumi di Amerika Serikat dan Kanada. “Kami sangat menyesal, terutama bagi mereka yang ada di Kolombia, Yerusalem Timur dan komunitas Pribumi."

"Bagi yang merasa ini adalah penindasan yang disengaja,baik terhadap suara dan cerita, itu sama sekali bukan maksud kami," kata Instagram.

Baca Juga: Plt Gubernur Sulsel Ajak Warga Doakan Umat Islam Palestina

Salah satu yang terkena dampak adalah Hind Khoudary, jurnalis Palestina yang tinggal di Turki. Sejak Kamis lalu beberapa postingannya tentang Sheikh Jarrah tidak dimuat Instagram.

“Saya memulai ulang ponsel dan Wi-Fi saya, tetapi semuanya masih hilang dan Instagram sangat lambat,” kata Khoudary.

Beberapa telah dipulihkan pada Jumat sore, tapi itu berasal dari bulan April dan bahkan hingga Sabtu, postingannya masih hilang, menurut tangkapan layar yang ia bagikan dengan Thomson Reuters Foundation.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI