Suara.com - Pemuda Palestina di Yerusalem menyatakan jika mereka tidak bisa tinggal diam dalam menghadapi agresi Israel yang terus menerus dilakukan di kota suci tersebut.
Menyadur Middle East Monitor, Rabu (12/5/2021) pernyataan tersebut dikeluarkan ketika pasukan pendudukan Israel melanjutkan serangan terhadap jemaah Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa selama beberapa hari terakhir.
"Kami berdiri di sini di jalan-jalan untuk mengatakan: kami tidak akan pernah meninggalkan [rumah kami]." jelas Adnan (20) kepada AFP.
"Para pemukim telah menyerang kami selama bertahun-tahun dan mereka telah merampas tanah kami dan segalanya. Jadi, diam tidak lagi menjadi pilihan." tegasnya.
Baca Juga: Yordania Ingatkan Israel Atas Serangan di Masjid Al Aqsa
The Palestinian Red Crescent melaporkan bahwa 305 warga Palestina terluka dalam serangan Israel di Yerusalem dan sekitarnya, terutama di dalam Masjid Al-Aqsa, dan lebih dari 50 orang dirawat di rumah sakit.
Setidaknya 20 warga Palestina, termasuk sembilan anak, meninggal akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Senin, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa sembilan warga Palestina, termasuk tiga anak, tewas akibat serangan di Jalur Gaza.
"Jenazah sembilan martir, termasuk tiga anak, dan beberapa orang lainnya terluka telah dibawa ke Rumah Sakit Beit Hanoun di Jalur Gaza utara," kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian, dalam sebuah pernyataan.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 - sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Tolak Konfrontasi untuk Tidak Membangun di Yerusalem