Suara.com - Beredar di media sosial, sebuah video dengan judul yang mengklaim Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dibabtis atas nama Yesus di gereja.
Video tersebut dibagikan oleh saluran YouTube bernama CYBER UMMAR pada 12 April 2021 lalu dengan judul "BERITA TERBARU - SAID AQIL DI BABTIS ATAS NAMA YESUS DI GREJA!!! NEWS TERKINI".
Dalam video berdurasi 13 menit itu, terdapat potongan rekaman memperlihatkan Said Aqil tengah berada di sebuah gereja. Selain itu, terdapat pula beberapa foto para ustaz.
Berikut narasi yang dibagikan:
Baca Juga: Jualan Sepi Jelang Lebaran, Pedagang Ini Tempel Tulisan Pilu di Gerobak
"BERITA TERBARU - SAID AQIL DI BABTIS ATAS NAMA YESUS DI GREJA!!! NEWS TERKINI".
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim video menyebut Said Aqil dibabtis atas nama Yesus di gereja tersebut salah.
Menyadur medcom.id, video itu merupakan kunjungan Said Aqil di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Kunjungan tersebut dilakukan pascaledakan di gereja tersebut.
Baca Juga: Polemik 75 Pegawai KPK, Faisal Basri: Rezim Secara Moral Sudah Bangkrut
Dalam kesempatan itu, Said Aqil menyampakan duka mendalam atas ledakan di Gereja Katedral Makassar.
Dikutip dari beritasatu.com, kedatangan PBNU ke Gereja Katedral Makassar bertujuan memberikan dukungan moral untuk jemaah umat Katolik di Makassar agar tidak down dan terus bersemangat membangun toleransi.
Dalam kunjungan itu pula, PBNU memberikan bantuan kemanusiaan berupa uang tunai kepada korban bom Gereja Katedral Makassar.
"PBNU bersama warga NU (Nahdlatul Ulama) mengutuk terhadap teror bom di Gereja Katedral Makassar ini. Tidak usah takut hanya tetap meningkatkan kewaspadaan, tapi tidak usah takut mari kita rapatkan barisan semakin insaniyah, semakin harmonis satu sama lain," ujar Said Aqil dalam sambutannya.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa klaim video menyebut Said Aqil dibabtis atas nama Yesus di gereja tersebut salah.
Unggahan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.