Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti masyarakat agar tidak melakukan takbiran keliling di malam terakhir Ramadhan pada Rabu (12/5/2021) besok.
Pelarangan takbir keliling tersebut, kata Gus Yaqut untuk mencegah penularan Covid-19.
"Besok malam supaya tidak ada takbir keliling. Karena takbir keiling berpotensi mengakibatkan kerumuman dan oleh karena itu potensi penyebaran Covid-19 akan semakin terbuka dengan lebar," katanya pada Selasa (11/5/2021).
Meski takbir keliling dilarang, Gus Yaqut masih mempersilakan masyarakat menggemakan takbir menyambut Idulfitri di masjid atau musala. Namun, ia menegaskan pelaksanaannya harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Resmi! Idul Fitri 2021 Jatuh pada Kamis 13 Mei
"Kita tetap bertakbir di rumah masing-masing atau musala yang ketentuannya yang sudah diatur oleh Menag dan kapasitas 10 persen masjid atau musala untuk takbiran. Nanti jadi nggak perlu takbir keliling," tegasnya.
Pemerintah Tetapkan Idulfitri 13 Mei
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama resmi menetapkan Idulfitri atau 1 Syawal 1442 Hijriah pada Kamis, 13 Mei 2021.
Keputusan itu diambil usai Kemenag melakukan pemantauan posisi hilal di sejumlah tempat sekaligus sidang Isbat pada sore ini.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan sidang isbat menggunakan dua metode dalam menentukan awal Syawal 1442 Hijriah, yakni metode hisab dengan cara perhitungan dan metode rukyat atau melihat langsung keberadaan hilal.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Terapkan Crowd Free Night di Malam Takbiran
Menag mengatakan dari 88 titik pemantauan diketahui tim pemantau tidak ada yang melihat hilal.
"Maka penetapan 1 Syawal diijtimakan sesuai dengan hasil sidang isbat tadi. Ini sidang isbat yang baru saja kita laksankan dan kita sepakti versama dan tentu kita berharap mudah-mudahan dari hasil sidang isbat seluruh umat Islam di Indoensia dapat melaksanakan Idufitri bersama," kata Menag Yaqut secara daring, Selasa (13/5/2021).
Dengan keputusan sidang isbat itu menandakan bahwa Idulfitri akan dirayakan berbarengan di hari yang sama antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Di mana keduanya menetapkan 1 Syawal pada Kamis, 13 Mei 2021.