2 Warga Poso Tewas Dipenggal Teroris Mujahidin Indonesia Timur

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 11 Mei 2021 | 17:46 WIB
2 Warga Poso Tewas Dipenggal Teroris Mujahidin Indonesia Timur
ILUSTRASI - Foto wajah dua DPO anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang menjadi target Satgas Operasi Tinombala. [Antara/Basri Marzuki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua petani warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dibunuh secara sadis oleh teroris Mujahidin Indonesia Timur alias MIT.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, dua petani bernama Papa Dewi dan Nenek Ubad ditemukan tewas dengan kepala terpenggal.

"Ditemukan Senin (10/5) pagi sekitar pukul 08.00 WITA," kata Kabid Jumas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto dalam keterangan tertulis yang didapatkan Suara.com, Selasa (11/5/2021).

Ia mengatakan, pelaku pemenggalan itu adalah kelompok teroris MIT. Sebab, saksi mata melihat satu di antara pelaku adalah Qatar.

Baca Juga: Kejar Sisa Teroris MIT di Poso, Mabes Polri Perpanjang Operasi Madago Raya

"Qatar ini adalah buronan atau DPO kelompok MIT," kata dia.

Kekinian, kata dia, Polri dan TNI sedang melakukan perburuan terhadap para pelaku. Sedangkan warga Desa Kalimago dalam kondisi kondusif setelah kejadian.

"Lokasi pembunuhannya terletak jauh dari permukiman, di perkebunan," kata Didik.

Bukan yang pertama

Pembunuhan warga sipil oleh kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora ini bukan kali pertama terjadi.

Baca Juga: Polisi Selidiki 22 Terduga Teroris di Jatim Disinyalir Berafiliasi MIT Poso

November 2020, teroris MIT membantai satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Korban dibakar dan dipenggal oleh kelompok teroris pimpinan Ali Kalora tersebut.

Dalam aksi penyerangan tersebut, empat orang jemaat terbunuh, di antaranya ada yang dipenggal dan satu dibakar.

Bahkan, pimpinan teroris Mujahid Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora ikut dalam pembantaian tersebut.

Kala itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Suparnoto mengatakan, dari keterangan para saksi diduga pelaku penyerangan merupakan kelompok MIT yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Satu diantaranya dikenali sebagai Ali Kalora, yakni pemimpin kelompok teroris MIT.

"Dari keterangan saksi, diduga pelaku penyerangan DPO kelompok MIT. Setelah diperlihatkan foto 11 DPO kepada saksi, tiga orang dikenali salah satunya Ali Kalora," kata Didik.

Didik menegaskan, pembantaian yang dilakukan oleh kelompok dibawah kepemimpinan Ali Kalora itu dilakukan secara random atau acak.

Sehingga penyerangan tidak dilakukan mengarah pada satu kelompok tertentu.

 "Namanya teroris, mereka menyerang untuk menakut-nakuti dan menyerang secara acak. Antara pelaku dengan satu keluarga yang dibunuh tidak ada hubungan atau persinggungan apa pun," ungkap Didik.

Keempat korban teridentidikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu dan dua anggota keluarga lain bernama Pedi dan Naka.

Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.

Mereka dibunuh pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 08.00 WITA. Motif pembunuhan diduga lantaran warga menolak memberikan makanan kepada kelompok teroris tersebut.

Tak hanya membunuh empat warga, sekelompok teroris tersebut juga membakar enam rumah warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI