Suara.com - Pemerintah memastikan bahwa Vaksin AstraZeneca tetap akan dipakai meski diduga menyebabkan kematian terhadap satu orang pemuda di Jakarta Timur pada pekan lalu.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut hingga saat ini pemerintah masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap kasus kematian tersebut. Selama menunggu, vaksin buatan Inggris itu tetap akan digunakan di tanah air.
"Pemerintah masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh komnas KIPI dan Komda, sejauh ini belum ada keputusan untuk menunda penggunaan vaksin AstraZeneca," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (11/5/2021).
Diberitakan sebelumnya, pemuda 22 tahun bernama Trio Vauqi Firdaus di Duren Sawit, Jakarta Timur, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca di Sentra Vaksinasi Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Rabu 5 Mei 2021.
Baca Juga: Kesaksian Keluarga Pemuda yang Tewas usai Divaksin AstraZeneca
Selama masa observasi 30 menit, Trio tidak merasakan apa-apa, efek samping mulai terasa saat ia bekerja ia mengaku sakit kepala luar biasa, sakit di sekujur tubuh, lemas dan juga demam.
Kondisinya melemah dan masih mengalami demam hingga Kamis 6 Mei, ia lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.
“Sakit kepala hebat, yang kedua sakit di sekujur tubuhnya, tulang-tulangnya. Lalu lemas dan demam. Ibu saya malam hari sempat menawarkan apa perlu ke dokter, atau minum obat di warung? Adik saya menolak, karena dia takut,” kata Sang kakak, Sabbihis Fathun Vickih.
Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Menurut Kemenkes, dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, meninggalnya orang setelah divaksinasi Covid-19 disebabkan lain dan tidak ada kaitan dari vaksinasi.
Baca Juga: Pemuda Tewas usai Divaksin AstraZeneca, Keluarga: Pemerintah Tutup Mata!