Suara.com - Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengumumkan Malaysia akan melakukan lockdown nasional selama satu bulan.
Menyadur New Indian Express Selasa (11/5/2021), lockdown ini akan berlaku mulai hari Rabu (12/5) hingga 7 Juni 2021.
Muhyiddin mengatakan, keputusan drastis ini diperlukan untuk memerangi wabah baru yang lebih agresif sebelum berubah menjadi bencana nasional.
Menurutnya, varian virus baru covid-19 muncul dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi, yakni melebihi 3,5 ribu kasus sehari dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Kebakaran di Perbatasan RI-Malaysia, Rumah Warga Ludes Dilalap Api
Angka ini naik tiga kali lipat di Malaysia sejak Januari, menjadi lebih dari 444 ribu kasus. Kematian juga melonjak menjadi 1,7 ribu jiwa.
Semua perjalanan antardistrik, olahraga dan acara sosial akan dilarang selama lockdown nasional. Hanya bisnis yang diizinkan beroperasi dengan kapasitas yang dikurangi, jelas Muhyiddin.
Umat Islam tidak bisa silaturahmi secara langsung atau mengunjungi makam keluarga seperti tradisi Idul Fitri sebelumnya. Lembaga keagamaan dibuka tapi dengan jumlah terbatas.
Ssementara itu, semua institusi pendidikan akan ditutup, kecuali TK dan pusat penitipan anak. Restoran hanya melayani makanan tanpa makan di tempat dan penumpang mobil tak diizinkan lebih dari 3 orang.
“Saya ingin mengingatkan semua bahwa (wabah) yang kami hadapi saat ini lebih agresif dan kritis. Kami belum menang. Insya Allah virus ini akan kami kalahkan,” kata Muhyiddin.
Baca Juga: Malaysia Lockdown Nasional, WNI di Sarawak Diminta Bersabar
Lockdown dilakukan di tengah tekanan terhadap pemerintah karena tidak konsisten dalam menangani pandemi.
Pada bulan Mei, Malaysia menerapkan program vaksinasi nasional setelah mendapat kritik bahwa program itu terlalu lambat. Kurang dari 1 persen dari 33 juta orang Malaysia telah divaksinasi.