Suara.com - India tengah diterpa 'badai' pandemi Covid-19 yang disebut sebagai gelombang kedua di negara itu. Dalam sehari, jumlah kematian di salah satu negara berpenduduk terbanyak di dunia itu mencapai 4.000.
Ironisnya, di tengah mewabahnya pandemi virus corona, sebagaian warganya ada yang mempercayai, bahwa mandi kotoran sapi atau melumuri badan dengan kotoran sapi bisa melindungi diri dari Covid-19 atau bahkan menyembuhkannya.
Para dokter di India memperingatkan warga tentang praktik penggunaan kotoran sapi dengan keyakinan itu akan menangkal Covid-19, dengan mengatakan tidak ada bukti ilmiah untuk keefektifannya dan berisiko menyebarkan penyakit lain.
Pandemi virus corona telah menyebabkan kehancuran di India, dengan 22,66 juta kasus dan 246.116 kematian yang dilaporkan sejauh ini.
Para ahli mengatakan jumlah sebenarnya bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi, dan warga di seluruh negeri berjuang untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit, oksigen, atau obat-obatan. Kondisi itu menyebabkan banyak orang meninggal karena kurangnya perawatan.
![Warga India menggelar ritual terakhir sebelum mengkremasi familinya yang wafat akibat Covid-19 di tepi Sungai Gangga, India pada 5 Mei 2021. [AFP/Prakash Singh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/11/40416-sungai-gangga-india-covid-19.jpg)
Di negara bagian Gujarat di India barat, beberapa orang yang percaya telah pergi ke tempat penampungan sapi seminggu sekali untuk menutupi tubuh mereka dengan kotoran dan air kencing sapi dengan harapan itu akan meningkatkan kekebalan mereka terhadap atau membantu mereka pulih dari infeksi virus corona.
Dalam agama Hindu, sapi adalah simbol suci kehidupan dan bumi, dan selama berabad-abad umat Hindu telah menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah mereka dan untuk ritual doa karena dipercaya memiliki khasiat pengobatan dan antiseptik.
"Kami melihat ... bahkan dokter datang ke sini. Keyakinan mereka adalah bahwa terapi (dengan kotoran sapi) ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," kata Gautam Manilal Borisa, seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi.
Borisa mengatakan praktik pengobatan dengan kotoran sapi tersebut membantunya pulih dari COVID-19 tahun lalu.
Baca Juga: Warga India Rela Antre Demi Mandi Kotoran Sapi Untuk Obati Corona
Sejak itu ia menjadi anggota tetap Shree Swaminarayan Gurukul Vishwavidya Pratishthanam, yakni sebuah sekolah yang dijalankan oleh biksu Hindu yang terletak tepat di seberang jalan dari markas besar Zydus Cadila di India, yang sedang mengembangkan vaksin COVID-19.