Suara.com - Cuitan Menko Polhukam Mahfud MD yang ikut berduka cita atas wafatnya Ustaz Tengku Zulkarnain mendapat respons sejumlah netizen. Bahkan, ada warganet yang menganggap cuitan Mahfud MD soal Tengku Zul norak dan tak berempati.
Respons warganet itu lantaran Mahfud MD sempat mengaku sering dicerca oleh Tengku Zul saat masih hidup.
"Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Tengku Zulkarnaen. Sy sering merasa dicerca tanpa alasan yg tepat oleh almarhum tp sy diam krn sy tahu almarhum merasa sedang berjuang. Baru sj ada berita beliau wafat, sy sdh rindu lg kpd-nya. Semoga Allah mengampuni dan memberi surga-Nya," tulis Mahfud MD lewat akun Twitter, seperti dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Selasa (11/5/2021).
Kritikan itu seperti yang ditulis pemilik akun Petta Buyung di media sosial Facebook. Warganet itu menilai pernyataan Mahfud MD terkesan norak dan tak berempati.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Tengku Zulkarnain Sempat Alami Henti Jantung
"Saya pikir banyak sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan kita untuk bertutur kata yang baik terhadap orang yang berpulang kepada Sang Khalik,
Ada juga pesan yang menegaskan bahwa iblis sangat senang dengan wafatnya seorang ulama dibanding 70 ahli ibadah.
Almarhum Ustaz Tengku Zul (saya biasa menyebut beliau begitu) di mata saya adalah seorang yang bersahaja dengan dakwah lebih mengedepankan NAHI MUNKAR. karenanya banyak tausiyahnya yang tidak sejalan dengan rezim ini.
Twit pak Mahfud ini membuat saya sedih dan terkesan su'ul adab pada almarhum. Diksinya cenderung NORAK dan tak berempati
Kita katakan dungu sekolahnya tinggi
Kita katakan bodoh gelarnya Profesor
Kita katakan gila pakaiannya bersih
Kita katakan ga ada otak tempurungnya kepalanya besar
Baca Juga: Berduka Atas Wafatnya Tengku Zulkarnain, Ahok: Covid-19 Itu Nyata
Entah apalah harus kukatakan untukmu, salah kata baper pula nanti.
Terserah kau sajalah...." tulisnya.
"Mengucapkan bela sungkawa itu tdk harus mengungkit masa lalunya pak. Cukup ucapkan sesuai dg aqidah dan syariat Islam.
Ulama dan para kiai guru-guru di Madura Tidaj ada yg mengajarkan ucapan bela sungkawa seperti ini.
Ingat kata para kiai Madura, keutamaan ilmu adalah ilmu akhlak," tulis pemilik akun @dityakhairul.