Suara.com - Dari 62 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kasus klaster tarawih di Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, enam orang di antaranya meninggal dunia.
“Ya, ada enam warga saya meninggal setelah dilakukan perawatan. Korban pertama meninggal sampai yang keenam itu jaraknya sehari beruntun,” kata Kepala Desa Ringintelu Budi Santoso dalam laporan Beritajatim.com, Senin (10/5/2021).
“Ya sudah tua memang, ditambah ada gejala Covid ya sudah.”
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono sebelumnya mengonfirmasi adanya klaster tarawih di Desa Ringintelu.
"Jadi hari ini ada tambahan enam orang yang dikonfirmasi positif, jadi total ada 62 warga," katanya.
Pelacakan masih terus dilakukan satgas dengan menyisir dua dusun.
Budi Santoso mengatakan telah memberlakukan pembatasan aktivitas secara ketat di wilayahnya. Warga dilarang berakitivitas dan berinteraksi di luar rumah. Bahkan tempat ibadah yang menjadi pemicu klaster tarawih telah ditutup sementara waktu.
“Sejumlah warga kita masih berlakukan isolasi mandiri dan pembatasan aktivitas,” ujarnya.
Warga yang terpapar Covid-19 tanpa gejala telah dilakukan karantina.
Baca Juga: H-3 Lebaran, Warga Indonesia Positif Covid-19 Kini Tembus 1.718.575 Orang
Total kasus positif di Indonesia