Suara.com - Untuk mengubah cap surga narkoba terhadap Kampung Ambon, Polda Metro Jaya menetapkan daerah di Cengkareng, Jakarta Barat, ini, menjadi kampung tangguh. Hal ini dilakukan setelah polisi menangkap 49 orang dalam kasus narkoba di daerah tersebut.
"Mulai hari ini Kampung Ambon akan kami jadikan kampung tangguh, tangguh dari Covid-19, kampung tangguh dari harkamtibmas, kampung tangguh bebas narkoba, zero narkoba di sana," kata Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (10/5/2021).
"Kami akan buat di sana posko. Bakal ditempatkan di sana beberapa petugas termasuk juga teman-teman penindakan narkoba, Brimob, Sabhara. Kemudian dari Polres Metro Jaykarta Barat akan kami buatkan khusus di tempat-tempat mana yang dianggap tempat krusial di sana."
Penggerebekan bandar narkoba di Kampung Ambon sudah beberapakali dilakukan, tetap tetap saja muncul kasus yang baru.
Baca Juga: Jakarta Keras! Pasutri di Kampung Ambon Kompak jadi Bandar Narkoba
"Kalau tidak salah BNN sudah menangkap saudara Michael, Michael Boso Desember 2020, tetapi rupanya tidak ada juga jera dari mereka, bandar besarnya sudah diambil, mereka malah mulai main lagi yang terpecah-pecah," kata dia.
Kampung Ambon diawasi secara ketat Polda Metro Jaya agar tak muncul kasus baru lagi.
"Kami akan intervensi. Dari Polri, TNI dan pemerintah daerah akan intervensi di situ, bagaimana kami akan melatih masyarakat sana, untuk bisa mengerti akan hidupnya mereka nanti, bagaimana mematuhi protokol kesehatan dan lain sebagainya," ujar Yusri.
Senjata api dan drone
Kepolisian menelusuri temuan senjata api dan pesawat nirawak (drone) dari penggerebekan oleh Polres Jakarta Barat bersama Polda Metro Jaya di Kampung Ambon, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021).
Baca Juga: Deretan Sajam hingga Senpi yang Disita di Markas Narkoba Kampung Ambon
"Ini kami telusuri dengan serius," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo di Jakarta.
Dalam penggerebekan tersebut, kepolisian mengamankan puluhan senjata tajam, alat timbang serta dua senjata rakitan dengan lima peluru tajam.
Kemudian ada tiga airsoftgun, narkotika jenis ganja, sabu, tiga pucuk senapan angin alat hisap (bong) serta beberapa botol minuman keras.
"Ini narkotika dan minuman keras jumlahnya kita sedang hitung. Lalu kita juga bongkar bedeng-bedeng yang informasinya sering digunakan untuk pakai narkotika itu, ini harus kami seriusi," katanya.