Hati-hati, Seminggu Terakhir Muncul 10 Klaster Keluarga di Sukoharjo

Siswanto Suara.Com
Senin, 10 Mei 2021 | 18:44 WIB
Hati-hati, Seminggu Terakhir Muncul 10 Klaster Keluarga di Sukoharjo
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dalam seminggu terakhir muncul 10 klaster keluarga. Ini menunjukkan laju persebaran Covid-19 belum berhenti sehingga masyarakat harus lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (10/5/2021), kesepuluh klaster keluarga itu muncul di sejumlah daerah di Sukoharjo. Jumlah pasien positif klaster keluarga terbanyak di wilayah Kecamatan Sukoharjo yakni tujuh orang.

Kemudian dua klaster keluarga di wilayah Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, masing-masing dengan kasus positif Covid-19 empat orang. Sementara jumlah pasien positif klaster keluarga dari wilayah Kartasura, Grogol, dan Tawangsari masing-masing dua orang-tiga orang.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan penularan Covid-19 dalam lingkungan keluarga lebih mudah terjadi.

Baca Juga: Melihat Pembuatan Arang Batok Kelapa di Gang Sentiong

Anggota keluarga yang terinfeksi virus tak sengaja menularkan ke anggota keluarga lain atau kerabat keluarga dalam satu rumah.

Mobilitas Penduduk

"Apalagi saat ini tak sedikit perantau atau kaum boro yang telah tiba di kampung halaman. Mereka harus menjalani isolasi mandiri selama lima hari sebelum bertemu anggota keluarga. Ini salah satu potensi munculnya klaster keluarga," katanya.

Pada sisi lain, mobilitas penduduk juga memengaruhi munculnya klaster keluarga di sejumlah daerah Sukoharjo. Saat Ramadan dan menjelang Lebaran, masyarakat kerap bepergian dan berkumpul bersama kerabat keluarga.

Ada kecenderungan masyarakat lengah dan mengabaikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu munculnya klaster keluarga.

Baca Juga: Stok Vaksin Cukup, Menkes Minta Aparat Daerah Percepat Vaksinasi Massal

Karena itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya klaster keluarga. "Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tak hanya dijalankan saat beraktivitas di luar rumah melainkan saat berkumpul dengan anggota keluarga di dalam rumah," ujarnya.

Tanpa Gejala

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan sebagian besar pasien positif dari klaster keluarga itu tanpa gejala. Mereka tak mengalami gejala seperti demam tinggi dan gangguan pernapasan sehingga anggota keluarga lain berinteraksi dengan pasien positif.

Persebaran Covid-19 dari klaster keluarga juga mengancam kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti ibu hamil, warga lanjut usia, dan masyarakat penderita penyakit kronis.

"Kunci untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 hanya disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Penjabat Sekda Sukoharjo, Budi Santoso, mengatakan umat muslim yang menunaikan kegiatan ibadah di masjid dan musala harus memperhatikan protokol kesehatan. Budi tak ingin muncul klaster jemaah masjid lain saat Ramadan.

Budi berharap umat muslim bisa menunaikan ibadah secara khusyuk sekaligus tidak mengabaikan protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI