100 Hari Myanmar Dalam Kudeta, Simak Kilas Baliknya

Senin, 10 Mei 2021 | 16:19 WIB
100 Hari Myanmar Dalam Kudeta, Simak Kilas Baliknya
Seorang pengunjuk rasa memegang tanda dengan gambar pemimpin sipil Myanmar yang ditahan Aung San Suu Kyi (kanan) dan presiden Win Myint selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). [YE AUNG THU / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini tepat 100 hari kudeta Myanmar yang dilakukan oleh junta militer dan France24 melaporkan kilas baliknya pada Senin (10/05). Berikut ringkasannya.

Kudeta 1 Februari
Para jenderal melancarkan kudeta pada hari ini, menahan pemimpin Suu Kyi dan sekutu utamanya dalam penggerebekan sebelum fajar.

Walkie Ttlkie
Dua hari kemudian, Suu Kyi yang berusia 75 tahun didakwa melakukan pelanggaran tidak jelas atas walkie-talkie yang tidak terdaftar di rumahnya.

Pukul panci, usir roh jahat
Perlawanan terhadap kudeta dimulai dengan orang-orang memukul panci dan wajan - sebuah praktik yang secara tradisional dikaitkan dengan mengusir roh jahat.

Baca Juga: Veronica Koman: Jokowi Tegur Myanmar, Tapi Terus Langgar HAM di Papua

Akses internet mati
Junta mencoba memblokir platform media sosial termasuk Facebook, yang sangat populer di Myanmar. Pemadaman internet setiap malam diberlakukan kemudian.

Foto Kyal Sin 'Angel' salah satu korban tewas akibat kudeta militer Myanmar ditampilkan saat aksi solidaritas untuk Myanmar di depan Gedung ASEAN, Jakarta, Jumat (12/3/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Foto Kyal Sin 'Angel' salah satu korban tewas akibat kudeta militer Myanmar ditampilkan saat aksi solidaritas untuk Myanmar di depan Gedung ASEAN, Jakarta, Jumat (12/3/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Aksi massa
Puluhan ribu orang berkumpul di jalan-jalan menyerukan pembebasan Suu Kyi. Para pekerja memulai pemogokan nasional pada 8 Februari.

Mya Thwate Thwate Khaing ditembak
Aktivis muda Mya Thwate Thwate Khaing, ditembak di kepala dan seorang lainnya terluka setelah polisi menembak kerumunan orang di Naypyidaw pada 9 Februari.

Sanksi internasional
Keesokan harinya Washington mengumumkan sanksi terhadap beberapa pejabat militer, termasuk Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima militer yang sekarang bertanggung jawab.

Tuduhan terhadap Suu Kyi
Suu Kyi mendapat tuduhan kedua berdasar undang-undang manajemen bencana alam. Kemudian ia didakwa dengan dua tuduhan pidana baru pada 1 Maret.

Baca Juga: Bom Parsel Tewaskan Lima Orang di Myanmar, Termasuk Anggota Parlemen

Ia dituduh menghasut kerusuhan dan melanggar undang-undang telekomunikasi. 10 hari kemudian militer menuduhnya menerima pembayaran ilegal berupa uang tunai dan emas.

Seorang pekerja berdiri di belakang memorabilia yang diproduksi untuk mempromosikan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi di sebuah percetakan di Yangon pada 2 September 2020. Ye Aung THU / AFP
Seorang pekerja berdiri di belakang memorabilia yang diproduksi untuk mempromosikan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi di sebuah percetakan di Yangon pada 2 September 2020. Ye Aung THU / AFP

Hari paling berdarah
Saat Hari Angkatan Bersenjata, terjadi pertumpahan darah dengan lebih dari 100 warga sipil tewas. Ini kemudian disebut sebagai hari paling berdarah sejak kudeta.

Pemerintahan bayangan
Anggota parlemen sipil yang digulingkan mengumumkan pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional.

KTT ASEAN
Para pemimpin dari blok regional ASEAN mengadakan pertemuan puncak tentang krisis Myanmar di Jakarta, dan mengundang pemimpin junta Min Aung Hlaing.

Mereka menyetujui pernyataan lima poin yang menyerukan dialog, diakhirinya kekerasan dan penunjukan utusan.

Namun beberapa hari kemudian, media pemerintah melaporkan 'saran' blok itu hanya akan dipertimbangkan ketika situasi kembali stabil di Myanmar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI