Babinsa jadi Sasaran Amuk Debt Collector, Pak RT Ungkap Sosok Pemilik Mobil

Senin, 10 Mei 2021 | 14:02 WIB
Babinsa jadi Sasaran Amuk Debt Collector, Pak RT Ungkap Sosok Pemilik Mobil
Rumah warga bernama Nara, pemilik mobil yang dipakai Babinsa Serda Nurhadi saat diadang debt collector di Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ulah debt collector alias penagih utang kembali terjadi dan meresahkan masyarakat. Terbaru, anggota Babinsa Serda Nurhadi menjadi korban keberingsan debt collector saat membawa mobil milik warga bernama Nara untuk mengantar warga ke rumah sakit. 

Suara.com juga sempat menyambangi kediaman Nara di Jalan Jati II Nomor 60, RT. 01 RW. 05, Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun, Nara beserta keluarga tidak berada di rumahnya. 

Ketua RT 01, RW. 05, Nurcholis membenarkan jika Nara merupakan warga yang tinggal di kawasan tersebut. Kata dia, Nara beserta anak dan istri masih tinggal bersama orang tuanya.

Terkait kejadian pengadangan yang terjadi pada Kamis pekan lalu, Nurcholis mengaku tidak mengetahui kronologi itu secara pasti. Dia hanya mengetahui jika yang bersangkutan hendak mengantar anaknya yang sakit ke rumah sakit. 

Baca Juga: Bikin Resah, Pangdam Jaya: Perilaku Debt Collector akan Kita Hentikan!

"Kejadian persisnya saya memang kurang tahu. Infonya sih seperti itu (antar orang sakit), yang bersangkutan mau mengantar orang sakit, bocah," ungkap Nurcholis kepada Suara.com, Senin (10/5/2021).

Nurcholis mengaku baru mengetahui kejadian itu pada Minggu (9/5/2021) setelah video pengadangan itu viral di media sosial. Saat itu, informasi tersebut dia dapat dari grup WhatsApp.

Koordinator debt collector, Hendry Leatomu seusai ditangkap dalam kasus pengadangan anggota babinsa Serda Nurhadi di Jakarta Utara.
Koordinator debt collector, Hendry Leatomu seusai ditangkap dalam kasus pengadangan anggota babinsa Serda Nurhadi di Jakarta Utara.

"Pokoknya saya kemarin lihat di grup kemarin hari minggu karena videonya viral," sambungnya.

Nurcholis melanjutkan, Nara selaku warga juga tidak pernah melaporkan kejadian ini pada pihak RT maupun RW. Sebab, yang bersangkutan juga dikatakan jarang keluar dari rumahnya.

"Pihak RT maupun RW tidak ada yang tahu soal pengadangan itu, karena beliau ibaratnya juga tidak pernah sowan ke rumah, tidak pernah menjelaskan kalau mobil itu kredit atau bagaimana. Kami tidak tahu, masalahnya tertutup juga, jarang keluar. Paling beliau hanya sekedar bertegur sapa saja lah," pungkas Nurcholis.

Baca Juga: 8 Bulan Nunggak Cicilan, Ini Alasan Debt Collector Kroyok Anggota TNI

Penampakan Babinsa Serda Nurhadi saat dikepung belasan debt collector di gerbang tol Koja Barat. (Suara.com/Arga)
Penampakan Babinsa Serda Nurhadi saat dikepung belasan debt collector di gerbang tol Koja Barat. (Suara.com/Arga)

Lokasi Pengadangan di Pintu Tol

Pantauan di lokasi kejadian, tepatnya di pintu masuk Tol Koja Barat, Jakarta Utara, situasi di sekitar lokasi sepi. Pasalnya lokasi kejadian berada di pinggir jalan menuju pintu tol, sehingga tidak ada kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar lokasi.

Di trotoar jalan, juga tidak ada aktivitas orang-orang yang berdagang maupun usaha lainnya. Praktis, hanya lalu lalang kendaraan roda dua maupun roda empat saja yang dapat dijumpai.

Pengakuan Debt Collector

Koordinator debt collector, Hendry Leatomu menyampaikan permohonan maaf atas tindakan dirinya dan anak buahnya yang menghadang Serda Nurhadi saat hendak mengantar pemilik mobil ke rumah sakit. Dia mengaku telah menyalahi aturan dan terbawa emosi lantaran lelah bekerja.

Permohonan maaf itu disampaikan oleh Hendry saat jumpa pers di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin. Hadir pula dalam kesempatan itu, Serda Nurhadi.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya Pak atas apa yang kita lakukan kemarin itu salah sebenarnya," kata Hendry.

Hendry mengklaim baru pertama kali melakukan aksi premanisme tersebut. Dia mengaku menyesal dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Saya menyesal dengan apa yang saya lakukan kemarin. Sekali lagi saya minta maaf dan akan bertanggung jawab dengan apa yang kami perbuat dengan hukum yang berlaku," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI