Refly Harun menuturkan, apabila Jokowi berasalan tidak tahu, itu akan menjadi aneh.
"Kalau alasan tidak tahu ya aneh. Bagaimana mugkin dia merekomendasikan makanan yang dia sendiri tidak tahu walaupun secara faktual belum tentu tahu," terangnya.
Meski begitu, Refly Harun mengaku tidak tahu ini kesalahan siapa. Bukan masalah bipang ambawang, dia lebih menyoal proses komunikasi yang disiapkan oleh pihak Jokowi.
"Saya gak tahu kesalahan siapa. Tapi ketika membuat teks pertama, ketika menyebut bipak ambawang, maksudnya apa. Bipang ambawang jelas-jelas babi panggang. Mungkin pembuat teks gak tahu bahan dasar bipang itu babi," tukasnya menandasi.
Masa Idul Fitri Pesan Online Babi
Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Maman Imanulhaq ini menyayangkan, apa yang terlontar dari mulut Presiden Jokowi.
Sebab, pidatonya tersebut masih bersinggungan dengan suasana lebaran. Sehingga, menyertakan Bipang Ambawang yang tentu dilarang dalam Islam bukan perbuatan yang tepat.

“Fitri itu kembali suci. Bipang itu kan babi, masa Idul Fitri pesan online babi,” ujar Maman kepada awak media, dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, Minggu (9/5/2021).
Maman mengaku heran, bagaimana mungkin dari berbagai makanan di Indonesia yang identik dengan lebaran, Presiden Jokowi justru memilih babi panggang? Kendati terkesan sepele, namun kesalahan tersebut bisa memicu respons negatif dari sejumlah pihak.
Baca Juga: Viral Wanita Ngaku Lolos Penyekatan Mudik, Bergaya Emak-emak Pulang Pasar
“Saya sangat menyayangkan statemen Pak Jokowi yang menyebut Bipang Ambawang sebagai salah satu kuliner yang perlu dipesan lewat online saat lebaran,” terangnya.