- Shalat Idul Fitri dilakukan sesuai rukun shalat dan khotbah Idul Fitri yang diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir.
- Jemaah shalat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antar shaf dan antar jamaah.
- Panitia shalat Idul Fitri dianjurkan untuk menggunakan alat pengecek suhu dalam rangka memastikan kondisi sehat jemaah yang hadir.
- Bagi para lansia atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan.
- Seluruh jemaah harus tetap menggunakan masker selama pelaksanaan shalat Idul Fitri dan selama menyimak khotbah Idul Fitri di masjid dan lapangan.
- Khotbah Idul Fitri dapat dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khotbah, paling lama 20 menit.
- Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan shalat Idul Fitri di masjid maupun di lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah.
- Setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri, jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.
Itulah panduan shalat Idul Fitri 1442 H dari Kemenag yang perlu diperhatikan. Yang tidak kalah pentingnya, silaturahmi dalam rangka Idul Fitri sebaiknya hanya dilakukan bersama keluarga terdekat dan tidak menggelar kegiatan Open House/Halal Bihalal di lingkungan kantor ataupun komunitas.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama