Suara.com - Tidak terasa, bulan suci Ramadhan hanya tersisa beberapa hari lagi dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H akan tiba. Mengingat masih masa pandemi Covid-19, maka Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan aturan panduan shalat Idul Fitri 1442 H.
Panduan mengenai penyelenggaraan shalat Idul Fitri tersebut tertuang di dalam Surat Edaran (SE) Nomor 07 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, bahwa panduan tersebut diterbitkan untuk memberikan rasa aman kepada umat Islam sekaligus mencegah penyebaran Covid-19.
Selain mengatur perihal shalat Idul Fitri 1442 H, SE tersebut juga mengatur kegiatan malam takbiran. Lantas seperti apa panduan shalat Idul Fitri 1442 H dari Kemenag?
Panduan Shalat Idul Fitri 1442 H
Baca Juga: Ucapan Idul Fitri 2021 untuk Guru, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Berikut ini ketentuan panduan shalat Idul Fitri 1442 H/2021 M di saat pandemi Covid-19. Simak baik-baik!
1. Malam Takbiran
Pada malam takbiran menyambut hari raya Idul Fitri dalam rangka mengagungkan asma Allah SWT sesuai yang diperintahkan agama, maka pada prinsipnya dapat dilaksanakan di semua masjid dan mushola, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Dilaksanakan secara terbatas, yaitu maksimal 10 persen dari kapasitas masjid dan mushola, dengan memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat (menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan).
- Kegiatan takbir keliling ditiadakan untuk mengantisipasi adanya keramaian.
- Kegiatan takbiran dapat disiarkan secara virtual dari masjid dan mushola sesuai dengan ketersediaan perangkat telekomunikasi di masjid dan mushola.
2. Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M di daerah yang mengalami tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi (zona merah dan zona oranye) dapat dilakukan di rumah masing-masing, sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya.
Baca Juga: Bikin Ngakak! Ini Deretan Pantun Lucu Ucapan Lebaran 2021
Sementara itu, shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat diadakan di masjid dan lapangan hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, yaitu zona hijau dan zona kuning berdasarkan penetapan pihak berwenang. Sedangkan shalat Idul Fitri dilaksanakan di masjid dan lapangan, wajib memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut ini:
- Shalat Idul Fitri dilakukan sesuai rukun shalat dan khotbah Idul Fitri yang diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir.
- Jemaah shalat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antar shaf dan antar jamaah.
- Panitia shalat Idul Fitri dianjurkan untuk menggunakan alat pengecek suhu dalam rangka memastikan kondisi sehat jemaah yang hadir.
- Bagi para lansia atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan.
- Seluruh jemaah harus tetap menggunakan masker selama pelaksanaan shalat Idul Fitri dan selama menyimak khotbah Idul Fitri di masjid dan lapangan.
- Khotbah Idul Fitri dapat dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khotbah, paling lama 20 menit.
- Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan shalat Idul Fitri di masjid maupun di lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah.
- Setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri, jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.
Itulah panduan shalat Idul Fitri 1442 H dari Kemenag yang perlu diperhatikan. Yang tidak kalah pentingnya, silaturahmi dalam rangka Idul Fitri sebaiknya hanya dilakukan bersama keluarga terdekat dan tidak menggelar kegiatan Open House/Halal Bihalal di lingkungan kantor ataupun komunitas.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama